Sri Mulyani Lebih Optimistis daripada IMF Dkk Lihat Ekonomi RI 2023

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/12/2022). Rapat tersebut membahas mengenai kebijakan tarif cukai hasil tembakau tahun 2023.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Lona Olavia
31/1/2023, 20.17 WIB

Tekanan harga juga terus menurun, terlihat dari inflasi yang terus turun setelah mencapai puncaknya saat bulan pertama kenaikan harga BBM September lalu. Harga yang terkendali ini menurutnya bisa mendorong konsumen semakin optimistis untuk konsumsi. 

"Kemudian akan mulai masuk Ramadan dan hari raya (kuartal kedua), yang berarti tahun ini diharapkan tetap full selebrasinya dan akan menimbulkan momentum pemulihan ekonomi kita yang masih bertahan bagus, konsumsi pasti akan meningkat," kata Sri Mulyani. 

Bukan hanya konsumsi, ia juga melihat investasi masih akan kuat tahun ini. Bank Indonesia memperkirkaan pertumbuhan kredit masih akan mencapai 10%-12% pada tahun ini.

Dana Moneter Internasional atau IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 0,2 poin persentase dari perkiraan sebelumnya menjadi 4,8%. Revisi ke bawah tersebut saat prospek ekonomi dunia justru dinaikkan, dengan Cina dan Amerika Serikat diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan tahun ini diperkirakan melambat dari tahun lalu 5,3%, namun akan rebound ke atas 5%.

Perkiraan terbaru IMF itu mirip dengan perkiraan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang direvisi turun ke 4,8%. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) bahkan memperkirakan pertumbuhan hanya 4,7%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said