Sri Mulyani Kelola Aset Negara Rp 12.271 T, Mayoritas Aset Tetap

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menyebut APBN sebagai instrumen fiskal dan pembangunan sangat menentukan dari sisi output dan outcome seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, indeks kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
28/3/2023, 10.28 WIB

Aset pemerintah dalam bentuk piutang jangka panjang juga turun 1,3% pada tahun lalu menjadi Rp 53,6 triliun.

Sekalipun posisi aset negara naik, kenaikannya tidak setinggi kewajiban pemerintah pusat sebesar 16% menjadi Rp 8.741 triliun. Dengan demikian, ekuitas atau kekayaan bersih pemerintah pusat menyusut 10% menjadi Rp 3.529 triliun.

Dari sisi pengelolaan APBN, Sri Mulyani mencatat defisit anggaran menyusut tahun lalu menjadi Rp 461 triliun. Hal ini sejalan dengan pendapatan negara yang melesat menjadi Rp 2.635 triliun ditopang harga komoditas dan pemulihan ekonomi, di tengah kenaikan belanja yang mencapai Rp 3.096 triliun.

"APBN sebagai instrumen fiskal dan pembangunan sangat menentukan dari sisi output dan outcome seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, indeks kesejahteraan masyarakat," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said