Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Faktor Berikut

Arief Kamaludin|KATADATA
Rupiah melemah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa (11/4) pagi. Namun rupiah masih berpeluang menguat didorong oleh sejumlah faktor.
Penulis: Abdul Azis Said
11/4/2023, 09.37 WIB

Selain itu, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat cukup baik di pagi ini. Hal ini ditunjukkan oleh indeks saham Asia terihat positif yang juga bisa mendukung penguatan rupiah. Indeks Nikkei 225 Jepang, Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan terpantau menguat lebih dari 1% pagi ini.

Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia masih solid. Salah satunya ditopang tingkat inflasi masih terkendali, turun di bawah 5% pada bulan lalu. Ariston menyebut, pelaku pasar kini masih menunggu data inflasi terbaru AS yang akan dirilis pada hari Rabu malam.

Berbeda, analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal melemah seiring dimulainya perdagangan AS pasca libur panjang Paskah akhir pekan lalu. Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp 14.900-15.000 per dolar AS.

"Investor yang telah kembali dari liburan panjang akhir pekan merespon data tenaga kerja NFP yang kuat pada hari Jumat lalu dengan memicu naiknya ekspektasi akan suku bunga The Fed ke depannya," kata Lukman dalam catatannya.

Data NFP menunjukkan penyerapan tenaga kerja AS non-pertanian bulan lalu hanya sebanyak 236 ribu, di bawah ekspektasi pasar dan menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Meski demikian, angka pengangguran menurun ke 3,5% dan gaji karyawan terus naik mengindikasikan pasar tenaga kerja AS masih ketat.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said