Atasi Dampak El Nino, Pemerintah Akan Impor 3 Juta Ton Beras di 2024

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023). Perum Bulog memastikan cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog aman hingga tahun 2024 dengan tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
21/1/2024, 05.26 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan kembali mengimpor 3 juta ton beras pada tahun 2024 untuk mengatasi defisit beras akibat cuaca El Nino.

“Tahun kemarin kita impor sekitar 3,5 juta [ton]. 3 juta sudah masuk, 500 ribu diharapkan masuk di bulan Januari ini,” kata Airlangga dikutip dari Antara, Minggu (20/1).

Dari 3 juta ton, kata Airlangga, sebanyak 2 juta ton sedang diproses oleh Bulog. Melalui impor tersebut, diharapkan pemerintah bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa pada Januari-Febuari 2024 Indonesia kekurangan sekitar 2,8 juta ton beras. 

"Tapi kita akan cover dengan carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024," kata Arief Prasetyo Adi usai menghadiri agenda rapat terbatas bersama Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (18/1).

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), gap sebanyak 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton per bulan dengan kemampuan produksi pada awal Januari yang kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino.

Jokowi Setujui Impor Beras dari Vietnam dan Thailand

Arief mengatakan, Jokowi telah menyetujui impor sekitar 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. "Syaratnya memang, harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance, itu mudah-mudahan bisa di cover," katanya.

Selain impor beras dari Vietnam dan Thailand, Bapanas juga akan menindaklanjuti hasil lobi Jokowi kepada sejumlah kepala negara terkait tambahan impor beras, dalam sejumlah pertemuan bilateral.

Sebelumnya, Jokowi memperoleh komitmen tambahan impor beras total 2 juta ton dari hasil lobi dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin saat agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 tahun ASEAN – Jepang di Tokyo, Jepang pada Minggu (17/12).

Selain itu, Indonesia juga memperoleh komitmen tambahan 1 juta ton beras dari India melalui peran Bulog. "Kami akan follow up beberapa yang sudah dengan Pak Presiden, tapi ada catatan, kalau boleh sebelum panen raya sudah harus masuk," ujarnya.

Arief optimistis persediaan beras di tanah air akan mencukupi untuk kebutuhan pada awal tahun ini melalui program importasi maupun cadangan beras yang diperoleh dari hasil panen nasional.

Pemerintah Pastikan Stok Beras Aman Jelang Ramadan

Pemerintah juga memastikan stok pangan nasional mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ramadan dan lebaran 2024, pada Maret hingga April mendatang.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah melakukan rapat terbatas dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (18/1). Salah satu yang dibahas terkait persiapan stok pangan pokok terutama beras serta ayam dan telur.

“Kemudian dibahas juga persediaan stok jagung, karena itu adalah bahan pakan untuk ayam petelur dan ayam potong sehingga stok jagung berkaitan dengan harga ayam dan telur,” kata lelaki yang akrab disapa Zulhas ini. 

Dalam rapat tersebut, pemerintah juga memutuskan untuk mempercepat impor beras sebanyak 600 ribu ton yang merupakan sisa dari penugasan impor tahun lalu, selain penugasan impor sebanyak 2 juta ton beras untuk 2024.

Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan persiapan untuk operasi pasar, terutama untuk pengawasan distribusi beras kategori stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). “Walau pun idul fitri masih lama, tetapi persiapannya dari jauh hari sudah mulai dibahas,” ujar Zulhas.

Reporter: Antara