Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Melemah Terhadap Dolar AS

ANTARA FOTO/Mecca Yumna/Ak/Spt.
Petugas menunjukkan sejumlah lembaran 100 dolar Amerika Serikat di Dolarasia Money Changer Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Penulis: Zahwa Madjid
14/3/2024, 09.50 WIB

“Ini mengindikasikan pasar masih berhati-hati terhadap prospek pemangkasan suku bunga acuan AS ke depan. Rupiah mungkin bisa mendapatkan tekanan dari dolar AS hari ini karena sentimen tersebut,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id.

Ariston menilai pelaku pasar menantikan data inflasi produsen atau PPI AS bulan Feb nanti malam yang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut soal kebijakan pemangkasan suku bunga AS.

Adapun data inflasi konsumen AS bulan Feb memperlihatkan kenaikan di atas ekspektasi yang mendorong penguatan dolar AS karena inflasi yang sulit turun akan mengurangi peluang pemangkasan suku bunga acuan AS.

Sebagai informasi, dolar AS sempat melemah terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah pada perdagangan kemarin. Padahal data CPI atau inflasi konsumen AS bulan Feb yang dirilis sebelumnya menunjukkan peningkatan inflasi di atas ekspektasi pasar. Potensi pelemahan ke arah 15.600, dengan potensi support di sekitar 15.560 hari ini.

Hal tersebut bisa mengindikasikan pelaku pasar mungkin mulai mengambil posisi di aset berisiko untuk bersiap mengambil peluang penerapan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS ke depan. “Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid