Pembiayaan Melalui Penerbitan Utang RI Turun 60% hingga Maret 2024

Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Keuangan
Penulis: Zahwa Madjid
25/3/2024, 20.38 WIB

“Jadi realisasi relatif dalam posisi baik kita akan terus menjaga untuk pelaksanaan pembiayaan ini berdasarkan kondisi pasar uang dan pasar obligasi yang sangat dipengaruhi ekonomi global,” ujar Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan juga akan menjaga strategi pembiayaan utang agar tetap dilakukan secara fleksibel dan oportunistik, meliputi aspek timing, sizing, tenor, instrument mix, dan currency mix.

Sebagai informasi, hingga 15 Maret 2024 posisi APBN masih surplus Rp 22,8 triliun atau sekitar 0,10% terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan keseimbangan primer Rp 132,1 triliun.

Kendati demikian, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pada 15 Maret 2023 lalu sebesar Rp 213 triliun.

Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Apabila total pendapatan negara lebih besar daripada belanja negara di luar pembayaran bunga utang maka keseimbangan primer akan positif.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid