Kapan BLT Mitigasi Risiko Rp 600 Ribu Cair? Ini Kata Menko Airlangga

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu Perekonomian Indonesia di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia memastikan inflasi tanah air dalam kondisi terkendali dengan mengupayakan inflasi tetap dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen di tengah ketidakpastian global yang dipicu serangan balasan Iran ke Israel.
23/4/2024, 11.44 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengkaji ulang Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan. Sehingga, belum bisa dipastikan kapan bantuan tunai ini cair. 

Padahal pada Maret lalu, Airlangga mengatakan bantuan tersebut akan dibayar untuk tiga bulan sekaligus sebelum lebaran. Sehingga, penerima akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp 600 ribu.

“Terkait BLT mitigasi risiko pangan, kita sedang melihat seluruh postur anggaran daripada APBN kita,” ujar Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (22/4).

Airlangga pun tak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai kapan BLT tersebut akan cair. Ia hanya menekankan bahwa tidak ada kendala dalam pencairan bantuan tersebut. Bahkan anggarannya sudah disiapkan pemerintah. 

“Engga ada kendala, anggarannya pasti ada. Tunggu saja,” ujar Airlangga.

Siapkan Anggaran Rp 11,3 Triliun

Airlangga mengatakan, BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp 200 ribu per bulan diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp 11,3 triliun.

Ia menegaskan, pelaksanaan program-program tersebut dilakukan secara transparan akuntabel dengan pembahasan mekanisme APBN bersama DPR dan melibatkan berbagai pihak terkait lainnya.

“Oleh karena itu, program perlindungan sosial terus berjalan dan dilaksanakan secara reguler untuk menghadapi berbagai kerentanan tekanan ekonomi,” ujarnya di Jakarta, pada Jumat (5/4).

Bantuan langsung tunai tersebut akan diberikan selama tiga bulan, yakni bulan Januari hingga Maret 2024. Kemudian, akan dilakukan evaluasi setelah penyaluran bantuan. 

"Jumlahnya Rp 200 ribu per bulan dan kita baru anggarkan yang disetujui Menteri Keuangan. Kemudian dievaluasi tiga bulan. Jadi sampai bulan Maret dulu, nanti kita evaluasi, baru berikutnya nanti kita lihat kembali," ujarnya.

BLT tersebut untuk menggantikan program BLT El-Nino. Bantuan langsung tunai untuk 18,8 juta KPM itu berbeda dengan bantuan pangan beras yang diberikan kepada 22 juta KPM. Walau begitu, Airlangga berharap bantuan ini dapat menopang ekonomi nasional. 

"Dengan adanya perlindungan daya beli masyarakat, maka tingkat konsumsi masyarakat juga akan tetap berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.

Pemerintah telah merealisasikan penyaluran BLT El Nino senilai Rp 6,72 triliun sampai dengan 21 Desember 2023 dari total Rp 7,52 triliun. Periode penyaluran BLT ini diberikan selama dua bulan, yakni bulan November dan Desember 2023.

Reporter: Zahwa Madjid, Antara