Setelah lama diwacanakan, pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax sebesar rata-rata 26%. Kenaikan harga tersebut berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite diputuskan naik sebesar 31% dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Begitu pula harga Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Sedangkan Pertamax diputuskan naik Rp2.000 menjadi Rp14.500 per liter.
“Pemerintah harus membuat keputusan yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir yakni mengalihkan subsidi BBM. Maka harga beberapa subsidi akan disesuaikan,” kata Presiden Joko Widodo saat mengumumkan kenaikan harga BBM, Sabtu, 3 September 2022.
Sebelum resmi menaikkan harga BBM ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp24,17 triliun yang akan disalurkan dalam bentuk bantuan sosial (bansos). Bantuan ini terdiri dari bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 12,4 triliun, subsidi bantuan upah senilai Rp 9,6 triliun, dan bantuan melalui pemerintah daerah sebesar Rp 2,17 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tambahan bantuan sosial ini demi menjaga daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga barang, dan mengurangi angka kemiskinan. “Ini diharapkan akan bisa mengurangi tekanan kepada masyarakat dan bahkan mengurangi kemiskinan,” kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi yaitu Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53) per 1 September 2022. Harga Pertamax Turbo mengalami penurunan 11,2% menjadi Rp15.900 per liter dari sebelumnya Rp17.900 per liter di wilayah DKI Jakarta.
Lalu, harga solar Dexlite turun 3,9% menjadi Rp17.100 per liter dari harga sebelumnya Rp17.800 per liter. Sedangkan, harga Pertamina Dex mengalami penurunan harga 7,9% menjadi Rp17.400 per liter dari sebelumnya Rp17.800 per liter.