Pengertian Interaksi Sosial, Berikut Contoh dan Syaratnya

pixabay.com
Ilustrasi interaksi sosial
Penulis: Niken Aninsi
Editor: Intan
13/12/2021, 16.04 WIB

Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Jarang sekali manusia bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting.

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Tak jarang disebutkan kalau seseorang akan kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan seorang individu lainnya. Hal ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu interaksi sosial.

Seorang sosiolog ternama dari Kanada, Erving Goffman berpendapat bahwa masyarakat terbentuk karena adanya interaksi diantara anggotanya. Tanpa interaksi, seseorang akan kesulitan memahami dunia sosial. Pada titik ini, interaksi adalah tindakan yang terletak pada tataran praktis, bukan sekadar teoritis.

Interaksi sosial dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Sedangkan komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi, pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi sumber informasi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber informasi tersebut terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan.

  • Ciri fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia dan ras
  • Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu, menurut Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi empat batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang, Hall juga menjelaskan aturan mengenai waktu. Pada dimensi waktu, terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat memengaruhi bentuk interaksi.

Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi, yakni merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Syarat Interaksi Sosial

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.

Adapun dari gejala sosial, kontak tidak selalu berarti hubungan badaniah, karena orang dapat melakukan hubungan tanpa harus menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan.

Perkembangan teknologi dewasa ini juga memudahkan orang-orang, sehingga untuk dapat berhubungan satu sama lain bisa dilakukan melalui telepon, telegraf, radio, dan jalur lainnya tanpa memerlukan sentuhan badaniah.

Kontak sosial dibagi menjadi dua:

  • Kontak sosial bersifat primer: kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka.
  • Kontak sosial bersifat sekunder: kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial.

2. Komunikasi

Komunikasi memberikan tafsiran kepada orang lain dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, menyatakan perasaan yang ingin disampaikan seseorang. Selanjutnya akan ada reaksi dari pihak lain yang bersangkutan, terkait perasaan yang ingin disampaikan.

Adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukan. Beriktu beberapa unsur pokok dalam komunikasi:

  • Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan.
  • Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator.
  • Pesan adalah hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan.
  • Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, bahkan film lewat pesan tersurat.
  • Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif mengarah kebaikan akan kerja sama, dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai tujuan positif. Interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:

1. Kerja Sama

Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar tetangga.

2. Akomodasi

Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang sebelumnya saling bertentangan. Akomodasi dilakukan untuk mengatasi ketegangan antara pihak yang bertentangan.

Itu bertujuan untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Akomodasi pun terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Ajudikasi

Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus pelanggaran hak cipta.

b. Arbitrase

Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru bimbingan konseling (BK) memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola.

c. Kompromi

Kompromi merupakan upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan.

d. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan upaya menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak, dengan melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator. Tujuannya untuk mencari titik tengah (penyelesaian atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.

e. Mediasi

Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah (mediator). Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus 2005.

f. Stalemate

Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan namun konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga keduanya saling berhenti untuk menyerang. Contoh: Berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet pada saat di era 1990-an.

3. Toleransi

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat, baik individu maupun berkelompok. Salah satu contohnya adalah sikap saling tolong menolong antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan.

Hal itu juga dapat Anda temukan di lingkungan masyarakat Indonesia dan sudah menjadi warisan budaya bangsa, termanifestasi ke dalam unsur budaya seperti simbol, praktik sosial, adat istiadat, dan masih banyak lagi.

4. Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan segala unsur-unsur baru di masa kini yang menjadi kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas/hal yang berkaitan dengan unsur lama.

Contohnya:

  • Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang Mahabarata (sejarah),
  • Bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa dengan agama Islam dan Hindu
  • Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren, baik dari cara berpakaian, model rambut, dan lain-lain.

5. Asimilasi

Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya, lalu membentuk kebudayaan baru dan diterapkan dalam keseharian.

Contohnya:

  • Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru.
  • Pernikahan beda ras dan etnis
  • Corak rumah di sebagian kota mengombinasikan dengan corak khas modern seperti arsitektur Eropa

Jenis dan Contoh Interaksi Sosial

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain, bertujuan memberikan aksi atau respon. Jika reaksinya positif, maka akan menjadi teman dan mengarah ke arah kerja sama. Sebaliknya, jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan

Contoh:

  • Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasi tentang apa yang dibutuhkan.
  • Mengajak bermain sepeda bersama adik
  • Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar.  Biasanya terdiri lebih dari tiga orang, dengan memberikan informasi seperti promosi, informasi, bahkan seminar.

Contoh:

3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Interaksi kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih, dengan kelompok yang berbeda. Tujuannya untuk mengomunikasikan hal yang berkaitan, namun sifatnya bukan hal pribadi, tetapi untuk kepentingan kelompok itu sendiri.

Untuk berkomunikasi antar kelompok, terkadang menghadapi pro dan kontra, sehingga harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya.

Contoh:

  • Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat, untuk saling bekerjasama membersihkan halaman rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.
  • Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerja sama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya.
  • Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas atau to the point terkait tujuan utama. Komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan, sehingga memungkinkan menghasilkan keputusan yang bersifat jangka panjang. Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal lainnya.

Saat ini, Anda juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau media sosial yang memudahkan dalam bertukar informasi. 

Pola Interaksi Sosial

Pola interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara pengulangan hingga berjangka panjang, maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang baik .

Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.
  • Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide.Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan terjalin kerja sama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya persaingan, dan lain sebagainya.
  • Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk.Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji.