Mengenal Sejarah Perayaan Tahun Baru yang Meriah di Berbagai Negara

Unsplash
Ilustrasi, pertunjukan kembang api yang lazim dilakukan pada saat malam tahun baru.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
30/12/2022, 13.17 WIB

Pada masa abad pertengahan, Kekuasaan Kekristenan di Eropa memberi makna religius di sekitar pergantian tahun seperti tanggal 25 Desember sebagai Hari Natal dan antara 22 dan 25 Maret sebagai perayaan Paskah.

Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru pertama kali dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Hingga kini pada tanggal 1 Januari dirayakan sebagai awal tahun baru oleh sebagian besar masyarakat dunia.

Sejarah Perayaan Tahun Baru di Seluruh Dunia

Perayaan tahun baru masehi dari masa ke masa di banyak negara dimulai pada malam hari tanggal 31 Desember (malam tahun baru) dan berlanjut hingga dini hari tanggal 1 Januari. Perayaan tahun baru masa kini biasa dimeriahkan dengan berbagai pesta hingga pertunjukan kembang api.

Perayaan tahun baru menjadi salah satu tradisi di negara Barat. Masing-masing negara bahkan memiliki keunikan tersendiri dalam merayakan pergantian tahun. Seperti di Spanyoldan beberapa negara berbahasa Spanyol lainnya, masyarakat merayakan tahun baru dengan memakan selusin buah anggur.

Buah anggur tersebut melambangkan harapan mereka untuk 1 tahun yang akan datang. Lalu negara Kuba, Austria, Hongaria dan Portugal, masyarakat merayakan tahun baru dengan menyantap babi. Mereka menganggap babi mewakili kemajuan dan kemakmuran.

Sedangkan di negara Swedia dan Norwegia, masyarakat Swedia dan Norwegia merayakan tahun baru dengan menyajikan puding nasi dengan kacang almond yang tersembunyi di dalamnya. Dikatakan bahwa siapa pun yang menemukan kacang almond tersebut akan mendapatkan keberuntungan selama 1 tahun ke depan.

Sejarah Perayaan Tahun Baru dalam Kalender Masehi

Ilustrasi Kalender Masehi (pexels)

Perayaan tahun baru Masehi Saat Kalender Julian pertama kali diterapkan, memang belum memasuki tahun Masehi. Tahun Masehi baru dihitung sejak kelahiran Isa Al-Masih dari Nazaret, yang mulai diadopsi di Eropa Barat pada sekitar abad ke-8.

Dalam perkembangannya, Kalender Julian dimodifikasi sedemikian rupa menjadi Kalender Gregorian. Kalender Gregorian yang dicetuskan oleh Dr. Aloysius Lilius disetujui oleh pemimpin tertinggi umat Katolik di Vatikan, Paus Gregory XIII pada 1582.

Sistem Kalender Gregorius inilah yang kemudian ditetapkan negara-negara di seluruh dunia. Sejak saat itu, setiap tanggal 31 Desember malam dilakukan perayaan pergantian tahun yang semakin meriah di seluruh belahan dunia.

Halaman: