10 Cara Pencegahan DBD, dari Menguras Bak hingga Konsumsi Makanan

Pexels
Ilustrasi, tanaman lavender yang dapat berfungsi sebagai tanaman untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD).
Editor: Agung
5/5/2023, 12.34 WIB

Demam berdarah dengue (DBD) termasuk penyakit yang berbahaya dan disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Untuk itu, perlu dipahami pencegahan DBD agar terhindar dari penyakit tersebut.

DBD ditularkan oleh nyamuk ketika menggigit dan menghisap darah manusia. Gejala-gejala DBD pun muncul yakni seperti sakit kepala, nyeri, kelelahan, hingga pendarahan dan mual serta muntah.

Pencegahan demam berdarah semakin diperlukan agar masyarakat setempat tetap sehat. Hal ini berlaku menyeluruh karena pada umumnya faktor penyebab DBD adalah kumuhnya kawasan tersebut.

Cara Pencegahan DBD

Adapun, ada beberapa cara pencegahan DBD yang dapat diterapkan. Untuk memahami cara-cara tersebut secara perinci, simak penjelasannya berikut ini.

Pencegahan DBD (Pexels)

1. Menguras Bak Mandi Secara Rutin

Salah satu cara pencegahan DBD adalah menguras bak mandi secara rutin. Jangka waktu yang disarankan untuk menguras bak mandi adalah sekitar satu minggu sekali.

Hal ini penting karena nyamuk aedes aegypti berkembang biak di daerah yang penuh dengan genangan air. Nyamuk akan tumbuh subur dan mengeluarkan telurnya dalam genangan air tersebut.

Seiring waktu, larva nyamuk akan menjadi nyamuk dewasa. Siklusnya sangat cepat yakni 8 hingga 10 hari, sehingga pengurasan bak mandi pun harus dilakukan dengan rutin.

2. Menabur Bubuk Abate

Bubuk abate adalah bubuk yang dapat digunakan sebagai cara membunuh larva nyamuk. Cara pencegahan DBD ini cukup mudah dan praktis karena hanya cukup menaburkan bubuk tersebut di genangan air.

Bubuk abate adalah bubuk yang terbuat dari pasir temefos berwarna keabuan. Bubuk ini akan membunuh larva nyamuk secara perlahan dan mencegahnya menjadi nyamuk dewasa.

Untuk memperoleh bubuk abate, masyarakat dapat mendapatkannya secara gratis dari Dinas Kesehatan wilayah setempat. Gunakan bubuk abate secukupnya agar tidak berbahaya bagi manusia.

3. Kurangi Timbunan Barang Bekas

Selain dua cara di atas, terdapat cara pencegahan DBD yang lain yakni dengan mengurangi timbunan barang bekas. Timbunan barang bekas dapat memicu kelembaban sehingga jamur pun tumbuh.

Jamur yang tumbuh menyebabkan berbagai macam penyakit. Selain itu, timbunan barang bekas juga dapat menciptakan genangan yang tidak diketahui jika daerah sekitar terkena air. Jika tidak diketahui dalam jangka waktu yang lama, maka lokasi tersebut akan menjadi rumah bagi nyamuk aedes aegypti.

4. Pasang Kelambu Nyamuk Di Ruangan

Terdapat cara pencegahan DBD yang dilakukan masyarakat sejak dulu untuk menghindari gigitan nyamuk. Cara tersebut yakni dengan memasang kelambu nyamuk di ruangan. Pada umumnya, kelambu dipasang di tempat tidur orang dewasa maupun bayi. Tujuannya untuk menghindari dari gigitan nyamuk. Cara ini dapat digunakan sesuai selera.

5. Gunakan Krim Anti Nyamuk

Cara lain yang dapat digunakan sebagai pencegahan DBD adalah menggunakan lotion anti nyamuk. Gunakan lotion anti nyamuk secara rutin khususnya jika bepergian di daerah tropis dan subtropis.

Ikuti petunjuk pemakaian dalam keterangan di label kemasan. Jika ingin menggunakan sunscreen, maka gunakan sunscreen terlebih dahulu kemudian lotion anti nyamuk.

Pastikan krim anti nyamuk tersebut ramah untuk semua jenis kulit. Kemudian jika mengalami alergi, ganti dengan krim yang lebih cocok agar perlindungan bekerja maksimal.

6. Gunakan Pakaian Tertutup

Cara pencegahan DBD yang berikutnya adalah dengan mengenakan pakaian tertutup. Nyamuk akan sulit menggigit manusia jika mengenakan pakaian yang tertutup.

Agar pencegahan lebih efektif, obat permethrin juga dapat disemprotkan pada pakaian dan kaos kaki. Obat tersebut mampu membunuh tungau dan nyamuk sekaligus.

Pencegahan DBD (Pexels)

7. Fogging Kawasan

Cara pencegahan DBD yang cukup umum ketika wabah demam berdarah muncul adalah fogging. Fogging merupakan penyemprotan massal dengan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.

Pada umumnya fogging dilakukan oleh satu pemukiman dan diadakan oleh tokoh setempat. Obat fogging mengandung insektisida yang dilarutkan dalam air kemudian dijadikan kabut asap.

Fogging mampu menyebar merata ke seluruh ruangan dan membunuh nyamuk beserta jentiknya. Oleh sebab itu, buka jendela dan pintu untuk menyebarkan obat tersebut secara keseluruhan.

Perlu diperhatikan agar fogging tidak beresiko terhadap kesehatan, maka pastikan untuk menggunakan masker. Fogging pada umumnya dilakukan pada pagi dan siang hari.

8. Tanam Tanaman Anti Nyamuk

Adapun cara pencegahan DBD yang lainnya yakni dengan menanam tanaman anti nyamuk. Tanaman tersebut yakni serai, lavender, daun peppermint, dan bunga geranium. Letakkan tanaman tersebut di lokasi yang strategis. Selain memperindah rumah, tanaman ini juga efektif mencegah nyamuk di pekarangan.

Pencegahan DBD (Pexels)

9. Vaksin DBD

Cara pencegahan DBD yang dapat dilakukan berikutnya adalah dengan vaksin DBD. Vaksin membantu membuat tubuh menjadi lebih kebal terhadap penyakit. Vaksin ini diberikan kepada orang dengan rentang usia 9 hingga 45 tahun.

10. Konsumsi Makanan dan Suplemen

Selain vaksin, jaga juga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Jika perlu konsumsi pula multivitamin yang membuat tubuh semakin sehat dan bugar.

Itulah 10 cara pencegahan DBD yang efektif dan mudah dilakukan. Selanjutnya dapat diketahui, pekarangan yang bersih menjadi tempat tinggal yang ideal dan standar bagi manusia. Selaras dengan hal tersebut, penting untuk jaga kesehatan dengan menjaga kebersihan pekarangan. Kemudian, tingkatkan daya tahan tubuh dengan vaksin dan makanan yang menyehatkan.