OJK Ramal Tren Kenaikan Kredit Bermasalah Berakhir di Semester I

Desy Setyowati
29 Juli 2016, 10:14
Muliaman OJK
Arief Kamaludin | Katadata

Sebagian besar laporan keuangan bank pada semester I-2016 memang mencatatkan kenaikan kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL). Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan tren kenaikan kredit bermasalah itu sudah mencapai puncaknya pada paruh pertama tahun ini.

“Saya kira peak-nya sekarang ini," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad di Jakarta, Kamis (28/7). Ia melihat, rasio kredit bermasalah perbankan memang sempat meningkat secara industri menjadi tiga persen pada Juni lalu.

Penyebabnya masih sama seperti selama dua tahun terakhir ini, yaitu melambatnya pertumbuhan sektor pertambangan akibat penurunan harga komoditas. Alhasil, kondisi ini menyebabkan kredit bermasalah sektor komoditas meningkat, yang kemudian meluas ke sektor-sekor usaha lainnya. (Baca: Kenaikan Kredit Bermasalah Perbankan Meluas ke Berbagai Sektor)

Meski begitu, modal perbankan saat ini dinilai masih cukup aman untuk menghadapi tren kenaikan NPL. Meskipun biaya pencadangan atau coverage ratio mengalami peningkatan sehingga menekan penurunan laba sejumlah bank.

Muliaman menilai, penurunan kinerja bank tersebut masih dalam batas kewajaran. Sedangkan rasio kredit bermasalah akan membaik seiring dengan pertumbuhan kredit. “Yang penting fundamentalnya baik. Setelah itu, peluang untuk tumbuhnya akan luar biasa,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...