Pemerintah Masih Optimistis RCEP meski Perundingan Berlarut-larut

Michael Reily
6 Oktober 2017, 17:47
Pelabuhan Ekspor
Arief Kamaludin|KATADATA

Berlarut-larutnya perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) tak membuat pemerintah pesimistis. Perundingan blok dagang yang melibatkan ASEAN dan enam negara lain ini diyakini tak akan bernasib seperti Trans-Pacific Partnership (TPP) yang ditinggalkan Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo menyatakan tidak ada masalah dari luar yang menyebabkan lamanya dicapai kesepakatan RCEP.

“Apakah ada dampaknya antusiasme beberapa untuk menghidupkan TPP 11 dalam negosiasi RCEP? Saya tidak lihat,” kata Iman di Universitas Moestopo, Jakarta, Jumat (6/10).

Menurutnya, pertemuan RCEP di Manila, Filipina, bulan lalu, membahas tentang penyelesaian masalah negara yang masih terlibat dalam TPP dalam RCEP. Negara yang terlibat dalam kedua blok dagang adalah Australia, Selandia Baru, Jepang, Brunei, Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Iman mengaku ada negara TPP yang mengusulkan untuk membahas sektor Intellectual Property Rights, namun belum ada kecenderungan untuk menghidupkan kembali agenda kemitraan ekonomi yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat beberapa waktu lalu itu .

Jika disepakati, RCEP bakal mencakup pasar dengan 3,5 juta penduduk. Ini menjadikan RCEP perjanjian paling besar di dunia dalam aspek populasi pasar dan yang ketiga di dunia dalam Produk Domestik Bruto (PDB).

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...