Perang Dagang Dimulai, Bursa Global Berguguran dan IHSG Anjlok 2%

Martha Ruth Thertina
23 Maret 2018, 10:17
bursa saham
Agung Samosir|KATADATA
bursa saham

Bursa saham Asia berguguran pada perdagangan Jumat (23/3), mengekor pelemahan di bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok 2% di awal perdagangan. Kejatuhan indeks saham global terjadi seiring memanasnya hubungan dagang antara AS dengan Tiongkok.

Saat berita ini ditulis, indeks Nikkei 225 dan Topix di Jepang anjlok masing 3,42% dan 2,76%, Hang Seng di Hong Kong merosot 2,63%, dan CSI 300 di Tiongkok turun 2,54%. Sementara itu indeks di negara-negara berkembang yang tercermin dari MSCI AC Asia Pacific tercatat menguat tipis 0,06%.

Sebelumnya, bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) juga ditutup anjlok. Euro Stoxx 50 Pr tercatat turun 1,55%. Di sisi lain, Dow Jones turun 2,93%, S&P 500 turun 2,52%, dan Nasdaq turun 2,43%.

Aksi jual (sell-off) di bursa saham terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penerapan tarif tinggi untuk setidaknya US$ 50 miliar impor dari Tiongkok. Instruksi Trump tersebut membuat hubungan dagang kedua negara memanas dan meningkatkan kekhawatiran pasar soal dampaknya ke perekonomian dunia.

(Baca juga: Perang Dagang Trump Berpotensi Kurangi Laju Ekonomi Indonesia)

Bloomberg memberitakan, beberapa jam setelah instruksi Trump, Menteri Perdagangan Tiongkok menyatakan berencana untuk menerapkan tarif 25% untuk impor daging babi dan alumunium daur ulang dari AS, serta tarif 15% untuk pipa baja, buah dan minuman anggur produksi AS.

Negeri Tirai Bambu tersebut juga akan membawa persoalan dagang dengan AS ke Organisasi Perdagangan Internasional (World Trade Organization/WTO) dan meminta adanya dialog untuk menyelesaikan sengketa yang tengah terjadi.

(Baca juga: Bappenas Usul Bea Antidumping Untuk Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok)

Investor disebut-sebut melepas saham dan beralih ke surat berharga AS dan mata uang yen Jepang. Imbasnya, imbal hasil surat utang AS kembali turun ke level 2,8% dari sebelumnya sempat menembus 2,9%. Di sisi lain, nilai tukar yen menembus US$ 105 per dolar AS, tertinggi sejak November 2016.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...