Peminat Obligasi Pelindo III Melebihi Target Rp 6,9 Triliun

Image title
9 Mei 2018, 11:12
Peti pelabuhan
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Proses bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Minggu (19/3/2017).

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III kembali menerbitkan obligasi global sebesar US$ 500 juta atau Rp 6,9 triliun. Surat berharga ini bertenor lima tahun dengan jatuh tempo pada 2 Mei 2023. Besaran kupon yang dipatok sebesar 4,5 persen.

Walaupun pasar finansial bergerak volatil, Pelindo III mampu melakukan penetrasi pasar dengan eksekusi dalam satu hari. Proses ini relatif cepat dan menjadikan Pelindo III sebagai BUMN pertama yang menerbitkan obligasi global tanpa roadshow.

Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan, pemesanan surat utang ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak hampir dua kali. Bertindak sebagai joint lead managers aksi korporasi ini adalah ANZ, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.

“Kinerja perusahaan menunjukkan impresi yang meyakinkan, sehingga para investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk perusahaan,” katanya seperti dalam keterangan resminya, Selasa (8/5). (Baca juga: Lirik Investasi di Kuala Tanjung, Tiongkok Tawarkan Konsep Pelabuhan).

Pelindo III akan mengelola dana dari obligasi ini untuk membiayai belanja modal perusahaan yang diperkirakan mencapai Rp 7,25 triliun. Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut akan melakukan refinancing utang Rp 4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya seperti rencana pembelian saham perusahaan swasta.

Alokasi belanja modal ini diperuntukkan untuk sejumlah program strategis seperti pembangunan tahap pertama Terminal Kalibaru Barat, revitalisasi alur dan beautifikasi fasilitas Pelabuhan Benoa, dan pembangunan Terminal Cruise dan Peti Kemas di Gilimas Lombok, pembangunan flyover dan tapper Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) Terminal Teluk Lamong.

“Pertumbuhan arus kapal dan barang bahkan mencapai 20 persen dan peningkatan laba bersih sebesar 35 persen di tahun 2017 dibanding tahun lalu,” kata Ari. (Baca juga: Pelindo III Gandeng Adaro dan Djarum Garap Infrastruktur Logistik).

Pencapaian ini didasarkan pada inisiatif manajemen untuk menerapkan tiga strategi besar, yaitu diversifikasi atau ekstensifikasi bisnis, transformasi budaya yang berfokus pada aspek karyawan, teknologi, dan efisiensi.

Surat utang yang akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange menarik minat secara global dengan total 68 akun yang berpartisipasi. Secara geografis, alokasi surat utang ini didistribusikan sebesar 71 persen ke Amerika Serikat, 14 persen ke Asia, dan 15 persen ke Eropa dengan tipe investor 75 persen adalah fund managers, 8 persen bank, dan 17 persen asuransi serta dana pensiun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...