PII Tawarkan 4 Proyek Strategis Rp 4,75 Triliun ke Swasta

Image title
16 Juli 2018, 18:14
Proyek Kereta Bandara
ANTARA FOTO/Lucky R

PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) menawarkan empat proyek strategis nasional kepada swasta. Proyek infrastruktur senilai total Rp 4,75 triliun yang ditawarkan mulai dari kereta api, jalan, hingga rumah sakit.

“Proyek ini akan dibangun dengan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," kata Direktur Bisnis PII Muhammad Wahid Sutopo di Jakarta, pada Senin (16/7).

Proyek-proyek ini ditawarkan dengan skema pembayaran secara berkala atau Availability Payment. Dalam skema ini, badan usaha akan menanggung seluruh biaya pendanaan proyek, termasuk didalamnya biaya konstruksi dan biaya operasi dan pemeliharaan proyek selama masa konsesi. Investasi tersebut akan dikembalikan secara tahunan oleh pemerintah melalui APBN.

Adapun, proyek yang ditawarkan yaitu Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare senilai Rp 1 triliun, pembangunan Tower 2 Rumah Sakit Kanker Dhramais senilai Rp 650 miliar. Kemudian preservasi jalan nasional non-tol ruas Riau, dan jalan non-tol ruas Sumatera Selatan yang total bernilai Rp 3,1 triluin.

(Baca juga: Menteri Budi Targetkan Kereta Api Makassar Beroperasi 2019)

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi mengatakan Proyek Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare akan memenuhi kebutuhan transportasi penumpang dan barang. Panjangnya mencapai 145 kilometer, yang merupakan tahap awal konstruksi jalur kreta api Trans-Sulawesi.

Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) proyek ini merupakan Kementerian Perhubungan, yang akan bertanggung jawab secara finansial kepada Badan Usaha. “Skema AP dipilih oleh PJPK karena cukup menarik investor,” katanya.

Zulmafendi menambahkan, pemerintah memiliki rencana-rencana proyek kereta api yang dibangun, namun kebutuhan investasi proyek kereta api mencapai US$ 67 miliar hingga 2030. Sedangkan, pemerintah, hanya mampu mendanai sekitar 30%-nya saja. Untuk itu, Zulmafendi berharap, sisa dari kebutuhan investasi itu dapat dikerjakan oleh pihak swasta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...