Pertamina Bisa Hemat Impor Minyak 100 Ribu Bph dari Blok Rokan
PT Pertamina (Persero) mengklaim ada penghematan impor minyak bumi ke depan. Penyebabnya yakni ada sumbangan produksi Blok Rokan di Riau.
Senior Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina Daniel Purba memperkirakan penghematan impor itu sekitar 100 ribu barel per hari (bph). Ini mengacu dari jumlah produksi Blok Rokan saat ini dan bagian minyak yang menjadi milik Pertamina.
Hingga semester I tahun 2018, produksi siap jual (lifting) minyak bumi Blok Rokan mencapai 207.148 barel per hari (bph). Sedangkan, bagi hasil minyak untuk Pertamina sekitar 52% dari produksi kotor.
Namun, penghematan itu bisa saja lebih besar jika produksi meningkat. Adapun untuk meningkatkan produksi bisa menggunakan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR).
Dengan begitu, persediaan energi di Indonesia bisa lebih terjamin. “Sekarang Indonesia impor minyak mentah sekitar 400 ribu bph. Kalau berkurang 100 ribu bph, kan lumayan, dan juga security supply,"ujar Daniel.
Minyak Blok Rokan ini juga nantinya bisa dikelola di seluruh kilang milik Pertamina. Namun, nantinya kilang yang akan mendapatkan pasokan minyak Rokan adalah Duri dan Kilang Balongan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga mengatakan pengelolaan Blok Rokan ini bisa menghemat devisa. Ini karena impor, baik minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak, bisa berkurang.
(Baca: Pertamina Bisa Hemat Devisa US$ 4 Miliar per Tahun dari Blok Rokan)
“Sehingga bisa menghemat devisa sekitar US$ 4 miliar per tahun. Selain itu menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” kata Nicke berdasarkan keterangan resminya, dikutip Rabu (1/8).