PLTU Lontar Unit 4 Rampung September, Kapasitas Total Jadi 1.260 MW

Image title
29 Maret 2019, 15:32
Jety batu bara di lokasi proyek PLTU Lontar, Balaraja, Banten.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Jety batu bara di lokasi proyek PLTU Lontar, Balaraja, Banten.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar unit empat di Banten, Jawa Barat bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/COD) pada September mendatang. Saat ini, progres pembangunannya telah mencapai 87,86%.

Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto W.S. mengatakan pada bulan ini telah dilakukan uji coba boiler untuk mengonversikan batu bara menjadi uap. "Sudah ada turbin untuk mengonversikan energi kinetik. Boiler juga sudah diuji coba bulan ini," ujarnya di Banten, Jumat (29/3).

Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas 315 megawatt (MW), dengan nilai investasi sebesar Rp 6 triliun. Sebelumnya, PLTU Lontar unit satu, dua, dan tiga telah rampung dan beroperasi dengan kapasitas yang sama yaitu masing-masing sebesar 315 MW atau total 945 MW.

(Baca: PLTU Batang 2.000 MW Rampung 60%, Ditargetkan Beroperasi pada 2020)

PLTU Lontar dibangun oleh perusahaan konsorsium yaitu Sumitomo Corporation, Black & Veatch dan Satyamitra Surya Perkasa di atas lahan seluas 11 hektare (ha). Pembangunan PLTU Lontar ini bertujuan untuk memperkuat pasokan listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Hary menjelaskan batu bara yang digunakan PLTU Lontar adalah batu bara berkalori rendah (low rank coal) yang tidak bisa diekspor. Kebutuhan batu bara untuk operasional PLTU Lontar unit empat sebesar 1,5 ton per tahun yang dipasok dari Kalimantan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...