Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Melambat

Rizky Alika
2 Mei 2019, 18:46
BPS mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur melambat pada twiwulan I 2019.
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan proses perakitan bodi mobil di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Kamis (29/3/2018).

Industri manufaktur besar dan sedang mengalami perlambatan pertumbuhan produksi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksinya tumbuh 4,45% secara tahunan pada triwulan I 2019. Ini melambat dibandingkan triwulan I 2018 yang mencapai 5,01% secara tahunan.

Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada industri pakaian jadi yaitu 29,19%. "Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan yang turun 20,98%," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta (2/5).

(Baca: Ramadan-Lebaran, Pengusaha Makanan Minuman Bidik Pertumbuhan Omzet 30%)

Secara triwulanan, industri manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan produksi 0,61%. Industri furnitur mengalami kenaikan produksi tertinggi yaitu 12,61%, sedangkan jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan mengalami penurunan produksi terdalam yaitu 23,13%.

Berdasarkan wilayahnya, pertumbuhan produksi tertinggi terjadi di Gorontalo yaitu 31,61% secara tahunan. Pertumbuhan produksi yang tinggi juga terjadi di Bali 24,12%, Kalimantan Barat 17%, Sulawesi Tengah 16,39%, dan Bangka Belitung naik 14,71%.

Sedangkan wilayah yang mengalami penurunan produksi terbesar yaitu Jambi 24,65%. Penurunan produksi terbesar lainnya terjadi di Sulawesi Tenggara 21,26%, Aceh 18,63%, Papua Barat 18,35%, dan Kalimantan Selatan 16,66%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...