Demonstrasi 22 Mei Berujung Ricuh, IHSG pada Rabu Turun ke Zona Merah
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (22/5), terkoreksi 11,74 poin atau 0,20% menjadi 5.939,64.
Aksi demonstrasi di Bawaslu yang menolak hasil rekapitulasi suara Pemilu dan Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini yang berakhir ricuh membuat perdagangan saham di BEI hari ini minim transaksi. Sepanjang hari ini transaksi saham tercatat hanya mencapai Rp 6,94 triliun dari 16,39 miliar saham yang diperdagangkan investor.
Total frekuensi transaksi saham sepanjang hari ini juga hanya mencapai 328.181 kali atau jauh di bawah rata-rata frekuensi transaksi harian yang mencapai 432.070 kali. Sebanyak 193 saham berakhir di zona merah, dan dengan jumlah yang sama, 193 saham berakhir di zona hijau. Sedangkan 149 saham bergerak mendatar.
Beberapa saham yang paling signifikan menekan laju IHSG ke zona merah yaitu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 1,67%, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 3,49%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turun 0,71%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) turun 1,89%, serta PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 0,98%.
(Baca: Investor Khawatir Kondisi Keamanan, Kenaikan IHSG Diprediksi Tertahan)
Investor asing juga turut memberi tekanan terhadap IHSG. Total penjualan bersih saham oleh investor sepanjang hari ini tercatat mencapai Rp 143,74 miliar di pasar reguler. Namun, investor asing membukukan pembelian bersih saham hingga Rp 846,67 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Beberapa saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Ro 98,3 miliar, saham TLKM RP 62,6 miliar, saham BBNI Rp 40,6 miliar, saham GGRM Rp 31,7 miliar, dan saham UNVR Rp 25 miliar.
Analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan bahwa respon pasar terhadap pengumuman hasil rekapitulasi suara KPU sebenarnya positif. Pasalnya IHSG naik 0,75% pasca pengumuman oleh KPU Selasa dinihari kemarin.
Namun aksi demonstrasi massa pada Selasa (21/5) yang juga berlanjut hari ini, berakhir ricuh. Kondisi ini membuat investor khawatir sehingga menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar keuangan. "Tapi setelah ada demo, IHSG turun dan transaksi juga jadi lebih sepi," ujar Mino dilansir dari Antara.
Sementara itu bursa saham Asia lainnya mengakhiri perdagangan hari ini dengan kinerja yang bervariasi. Indeks Strait Times dan KLCI berakhir flat, sedangkan Shanghai terkoreksi 0,49%. Indeks Hang Seng naik 0,18%, Nikkei naik 0,05%, Kospi naik 0,18%, dan PSEi naik 1,21%.
(Baca: Kondisi Politik Memanas, Rupiah Tembus Lagi ke Rp 14.500 per Dolar AS)
Kinerja bursa Asia yang relatif positif ini dipengaruhi tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang sedikit mendingin. Sebelumnya pemerintah AS memasukkan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies ke dalam daftar entitas yang dilarang melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan AS.
Namun pemerintah AS sedikit melonggarkan sejumlah larangan terhadap Huawei, salah satunya yaitu mengizinkan Huawei untuk membeli produk buatan AS untuk mempertahankan jaringan miliknya agar tidak mengganggu pengguna gawai Huawei di seluruh dunia.