Ada Pabrik Petrokimia, Potensi Investasi Kawasan Teluk Bintuni Rp11 T

Image title
Oleh Ekarina
14 Juli 2019, 10:53
Antrean truk pengangkut batu dalam proses konstruksi kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
KATADATA | Arief Kamaludin
Antrean truk pengangkut batu dalam proses konstruksi kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menyatakan terus mengakselerasi pengembangan kawasan industri di luar Jawa, salah satunya di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat. Dari kawasan ini, pemerintah menargetkan bisa menyerap investasi US$ 800 juta atau sekitar Rp 11,1 triliun dari pengembangan beberapa industri strategis. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Doddy Rahadi mengatakan kawasan Industri Teluk Bintuni memiliki potensi sumber daya alam untuk mendukung industri Petrokimia.

"Terlebih lagi pengembangan industri methanol dan turunannya, kemudian amoniak dan turunannya merupakan salah satu industri strategis,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (13/7).

(Baca: Kemenperin Proyeksikan Permintaan Lahan Industri Naik Pasca-Pemilu)

Kawasan Industri Teluk Bintuni merupakan salah satu dari Kawasan Industri Prioritas yang telah dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN) 2015-2019, serta masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Menurut Doddy, pengembangan kawasan industri petrokimia di Kabupaten Teluk Bintuni diharapkan dapat menarik investasi sebesar Rp1,76 trilliun untuk pembangunan kawasan industri dan US$800 juta dari pembangunan pabrik methanol berkapasitas 800 Kilo Ton Per Anum (KTPA) selama 20 tahun. Adapun pembangunan pabrik tersebut diperkirakan akan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare.

“Mengingat pengembangan Kawasan Industri Teluk Bintuni telah berlangsung selama lima tahun, saat ini merupakan waktu yang tepat melangkah ke tahapan pembangunan kawasannya,” ujar dia.

Dia menilai kawasan industri berperan strategis dalam meningkatkan efisiensi, serta kemudahan penyediaan infrastruktur. Pembangunan kawasan industri Teluk Bintuni diharapkan memberikan multiplier effect dengan masuknya banyak investasi serta peningkatan lapangan pekerjaan. Kawasan tersebut ditargetkan menyerap 3.500 tenaga kerja.

Dengan adanya Kawasan Industri Teluk Bintuni diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat dan akan berdampak pada peningkatan ekonomi wilayahnya. "Produktivitas perusahaan yang berlokasi di dalam kawasan industri juga akan meningkat sehingga mampu menciptakan nilai tambah lebih tinggi,” kata Doddy.

(Baca: Potensi Investasi 18 Kawasan Industri Luar Pulau Jawa Capai Rp 250 T)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...