Pengusaha Hotel & Restoran Pesimistis Bisnisnya Pulih saat New Normal

Image title
28 Mei 2020, 16:27
Industri Hotel dan Restoran Diprediksi Sulit Pulih saat New Normal.
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Petugas menata meja-meja di cafe salah satu hotel berbintang di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/10). Asosiasi hotel dan restoran memprediksi sektor ini sulit pulih meski pemerintah akan memberlakukan fase new normal.

Dengan begitu, semakin cepat wabah tertangani, maka perbaikan ekonomi akan semakin cepat pula dilakukan. "Perbaikan bisnis hotel dan restoran tergantung dari pandeminya. Kalau segera berakhir saya kira pemulihannya akan cepat, tapi kalau ini tidak segera berakhir pasti akan memakan waktu yang lebih lama," kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meminta jajarannya fokus mendorong pariwisata domestik di era normal baru. Dia pun telah meminta daerah-daerah tujuan wisata yang laju penyebaran Covid-19 rendah dapat segera diidentifikasi. 

Laju penyebaran corona dapat dikatakan rendah jika angka pertumbuhan reproduksi atau basic reproduction number (R0) dan angka reproduksi efektif atau effective reproduction number (Rt) dari virus corona sudah di bawah 1.

"Sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata, tapi sekali lagi dengan pengendalian protokol yang ketat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui konferensi video, Kamis (28/5). 

(Baca: Hotel-hotel Berguguran Diterjang Pandemi Corona)

Meski demikian, Jokowi meminta jajarannya tidak terburu-buru membuka pariwisata domestik. Pasalnya ada berbagai tahapan yang harus dilakukan sebelum pembukaan pariwisata domestik. Selain itu, ia menilai berbagai tahapan tersebut harus dapat dikontrol dengan baik. 

Salah satu tahapan yang harus dilakukan adalah, menyiapkan program pariwisata dalam negeri yang aman dari corona. Selain itu, promosi produk dan atraksi pariwisata lokal bisa digencarkan.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...