Asosiasi Hotel Pesimistis Bisnis Pariwisata Cepat Pulih Akibat Corona

Dimas Jarot Bayu
2 Juni 2020, 21:25
Asosiasi Hotel Pesimistis Industri Pariwisata Pulih dalam Waktu Dekat.
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Suasana kawasan wisata Pantai Pandawa yang lengang saat penutupan sementara di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Asosiasi perhotelan pesimistis pamulihan sektor pariwisata dan MICE bisa terjadi dalam waktu dekat.

Dia pun menyebut, perjalanan domestik di Indonesia berpeluang pulih lebih cepat. Berdasarkan data UNWTO, 45% responden menilai perjalanan domestik akan mulai pulih pada Juli-September 2020.

Sebanyak 25% responden menyebut perjalanan domestik akan pulih pada Oktober-Desember 2020. Hanya 15% responden yang menyebut perjalanan domestik akan mulai pada tahun depan.

"Tapi kalau untuk wisatawan mancanegara, kita lihat recovery mungkin masih tahun 2021. Semakin banyak orang berekspektasi semakin jauh ke belakang," kata Amri.

Dampak Covid-19

Sementara itu, imbas pandemi corona, bisnis meeting, incentive travel, conference, exhibition (MICE) nyaris mati suri. Banyak penyelenggaraan acara di berbagai negara terpaksa ditunda bahkan dibatalkan karena Covid-19. 

Mengutip Indonesia Event Industry Council (Ivendo), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, potensi kerugian sektor MICE akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp2,69 triliun - Rp 6,94 triliun. Pasalnya, sekitar 96,43% acara di 17 provinsi harus ditunda, dan 84,20% lainnya dibatalkan. Dampak lainnya ialah,  ada lebih dari 90.000 pekerja industri kreatif yang ikut terimbas.

Dengan adanya pandemi ini, pelaku usaha di industri MICE harus memikirkan cara untuk bisa tetap bertahan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama sempat mengusulkan agar MICE dilakukan secara online.

(Baca: Pengembangan 5 Daerah Wisata Superprioritas Berjalan di Tengah Pandemi)

“MICE online tetap ada keuntungan tetapi online ini tidak bisa terus menerus karena pemain MICE kita banyak yang offline. Kami optimistis online tetap harus ada namun jangan menggantikan offline,” kata Direktur MICE Kemenparekraf Iyung Maruroh di dalam Seri Virtual Katadata Forum bertajuk Masa Depan Industri MICE Pascapandemi Covid-19, Selasa (2/6).

Oleh sebab itu, pelaku industri dituntur bergerak cepat demi menahan imbas lebih buruk terutama dalam hal arrangment management event, serta menggencarkan anjuran penundaan dibandingkan dengan pembatalan.

Berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) World Member Update, per 27 Februari 2020 tercatat sedikitnya 12 acara ditunda di Indonesia, serta dua dibatalkan.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...