Perusahaan Migas Diminta Terapkan EOR, Pengamat Usulkan Metode Sumuran

Image title
3 Desember 2019, 13:46
teknologi eor, skk migas, lapangan migas, produksi migas
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi lapangan migas. Pemerintah meminta agar kontraktor migas segera menerapkan teknologi EOR untuk mendongkrak produksi.

Dengan asumsi tersebut, pada 2024, produksi Blok Rokan seharusnya bisa meningkat dan mencapai 500 ribu barel per hari sesuai dengan proposal Pertamina kepada pemerintah.

Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar kedua di Indonesia dengan luas 6.220 km persegi. Dari total 96 lapangan, tiga lapangan di antaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

(Baca: SKK Migas Ingin Pertamina EP Terapkan EOR Full Scale di Lapang Tanjung)

Meski begitu, salah satu lapangan di blok tersebut yakni Lapangan Minas sangat berat untuk diterapkan EOR karena mengandung jumlah air yang cukup besar. Tutuka pun menyarankan agar penerapan EOR di Blok Rokan bisa dilakukan di lapangan yang lebih mudah terlebih dahulu.

Hal ini terkait rencana Pertamina EP untuk mengebor satu sumur di Blok Rokan tahun depan. Rencana tersebut sudah disepakati dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang saat ini menjadi operator Blok Rokan.

"Indonesia belum pengalaman dalam hal yang sangat sulit seperti itu. Kita ya national company. Mending yang lebih mudah dulu seperti Bekasap, jangan di Minas," kata Tutuka.

(Baca: Luhut Ingin Pertamina Investasi Lebih Awal di Blok Rokan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...