BPMA Sebut Biaya Pengembangan Blok Lhokseumawe Capai Rp 1,2 Triliun

Image title
15 Oktober 2019, 13:00
Blok Lhokseumawe, BPMA, Migas.
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi anjungan minyak lepas pantai. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebut biaya pengembangan Blok Lhokseumawe mencapai US$ 88,1 juta atau Rp 1,2 triliun.

Plt. Kepala BPMA Azhari Idris menjelaskan bahwa pengembangan lapangan Peusangan B akan berproduksi selama 13 tahun. Namun Zaratex juga akan mengebor minimal dua sumur lagi untuk memastikan usia produksi gas bisa lebih lama.

Pada tahap awal, lapangan ini akan memproduksi 14,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan produksi puncak sebesar 19,4 MMSCFD selama masa produksi 13 tahun.

(Baca: BPMA Sebut Pembahasan PoD Blok Lhokseumawe Mendekati Tahap Final)

Dari produksi lapangan ini negara diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sebesar USD$ 156.557.974  atau Rp 2,2 triliun. Asumsi pendapatan berdasarkan harga gas USD$ 6,5/MMBTU (flat) dan asumsi rata-rata harga kondensat sebesar USD$ 65/bbl.

Pengembangan lapangan gas ini akan mendukung program pemerintah dalam penyediaan gas bumi antara lain untuk rumah tangga (city gas), bahan bakar gas untk transportasi jalan, dan kebutuhan industri.

Azhari juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh akan mendapatkan Participating Interest (PI) minimal sebesar 10% melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...