BPMA Sebut Biaya Pengembangan Blok Lhokseumawe Capai Rp 1,2 Triliun
Plt. Kepala BPMA Azhari Idris menjelaskan bahwa pengembangan lapangan Peusangan B akan berproduksi selama 13 tahun. Namun Zaratex juga akan mengebor minimal dua sumur lagi untuk memastikan usia produksi gas bisa lebih lama.
Pada tahap awal, lapangan ini akan memproduksi 14,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan produksi puncak sebesar 19,4 MMSCFD selama masa produksi 13 tahun.
(Baca: BPMA Sebut Pembahasan PoD Blok Lhokseumawe Mendekati Tahap Final)
Dari produksi lapangan ini negara diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sebesar USD$ 156.557.974 atau Rp 2,2 triliun. Asumsi pendapatan berdasarkan harga gas USD$ 6,5/MMBTU (flat) dan asumsi rata-rata harga kondensat sebesar USD$ 65/bbl.
Pengembangan lapangan gas ini akan mendukung program pemerintah dalam penyediaan gas bumi antara lain untuk rumah tangga (city gas), bahan bakar gas untk transportasi jalan, dan kebutuhan industri.
Azhari juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh akan mendapatkan Participating Interest (PI) minimal sebesar 10% melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).