Penjualan dan Harga Nikel Turun, Vale Rugi Rp 370 Miliar di Semester I
Harga nikel yang turun pada semester I tahun ini juga turut andil menekan pendapatan usaha Vale. Adapun, realisasi rata-rata harga nikel semester ini sebesar US$ 9.479 per ton, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 10.405 per ton.
Alhasil pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) semester tahun ini turun 67% menjadi US$ 32,8 juta dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 109,3 juta.
Sebelumnya, pada periode 2017 perusahaan juga mencatatkan kerugian sebesar US$ 15,3 juta. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beban pokok pendapatan yang mencapai US$ 622,7 juta, serta meningkatnya beban usaha menjadi sebesar US$ 11,3 juta.
Sedangkan, pada 2016 Vale mencatatkan laba bersih sebesar US$ 632 juta. Ini ditopang oleh pendapatan perusahaan yakni mencapai US$ 4,7 juta, sedangkan untuk beban pokok pendapatannya US$ 550 juta.
(Baca: Laba Vale Tahun 2018 Meningkat Terdongkrak Harga Komoditas)