Holding Tambang Gandeng Tiga Bank BUMN untuk Bantu Transaksi Valas

Image title
28 Juli 2019, 21:06
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).

Adapun HIP telah mengekspor aluminium, bauksit, nikel, ferronikel, emas, batubara dan timah senilai lebih dari US$2.5 miliar (Rp 35 triliun). Jumlah ini diluar dari ekspor PTFI.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo berharap kerja sama ini dapat mendukung program-program hilirisasi Industri Pertambangan.

Kerjasama tersebut merupakan rangkaian dari upaya sinergi antara HIP dengan BUMN lainnya. Sebelumnya, HIP juga melakukan sinergi dengan Pertamina untuk pembelian bahan bakar dengan acuan harga yang sama diseluruh wilayah operasional HIP.

"Ini merupakan strategi untuk membangun BUMN yang kuat, efisien, dan kompetitif di pasar global. Juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno.

(Baca: Inalum dan Freeport Teken Kesepakatan Divestasi 51% Saham)

Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017, dimana Inalum menjadi induk usaha holding, sedangkan Antam, Bukit Asam, Timah, dan Freeport sebagai anggota Holding. Inalum memegang 65% saham Antam, 65.02% saham Bukit Asam, 65% saham Timah, dan 51,2% saham PTFI.

Hingga Desember 2018, HIP membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 65.2 triliun, tumbuh 38% dari tahun lalu. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Konsolidasi mencapai Rp 18.5 triliun, tumbuh 50% dari tahun lalu. Laba bersih konsolidasi mencapai Rp 10,5 triliun tumbuh 54% dari tahun 2017.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...