Freeport Berencana Tambah Kuota Ekspor Tahun Ini

Image title
9 Mei 2019, 14:00
Freeport berencana tambah kuota ekspor konsentrat 2019
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.

Tahun lalu, Smelting mengolah 1,1 juta ton konsentrat tembaga dari Freeport. Dari jumlah tersebut dihasilkan 291 ribu ton produk utama katoda tembaga dengan tingkat kemurnian 99,99%. Selain itu, produk sampingan asam sulfat sekitar 1,04 juta ton dan terak tembaga sekitar 805 ribu ton.

Sebanyak 59% produksi katoda tembaga Smelting dijual ke luar negeri, sisanya 41% lagi untuk pasar dalam negeri. Untuk penjualan ke dalam negeri, paling banyak dipasok ke industri kabel. Sedangkan untuk ekspor paling banyak ke Jepang dan Korea.

(Baca: Produksi Freeport Turun, Pertumbuhan Ekonomi Papua Tertekan)

Riza menyebutkan penurunan produksi tambang Freeport tahun ini disebabkan adanya transisi dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah (underground). Rencananya, tambang terbuka Gresberg yang terletak di Mimika, Papua, akan resmi ditutup pada akhir tahun ini karena produksinya telah habis.

Di sisi lain, produksi tambang bawah tanah saat ini belum optimal. Namun, pihaknya memastikan produksinya akan kembali stabil pada 2021. Sedangkan puncak produksi pada 2025. "Tambang bawah tanah kami belum optimal, jadi ada penurunan," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...