Kementerian ESDM Batasi Margin Avtur Maksimal 10%
Sedangkan, konstanta sebesar Rp 3.581 per liter diperoleh dari alpha, biaya penyimpanan dan biaya distribusi. Alpha pengadaan merupakan bagian biaya perolehan atas penyediaan Jenis Bahan Bakar Minyak Umum jenis Avtur dari produksi kilang dalam negeri dan impor sampai dengan Terminal atau Depot Bahan Bakar Minyak, yang mencerminkan biaya pengadaan diluar harga produk termasuk vessel inventory.
Biaya penyimpanan merupakan biaya untuk menyimpan BBM termasuk throughput fee, depresiasi depot pengisian pesawat udara, sewa lahan dan biaya operasional penyimpanan. Sedangkan, biaya distribusi merupakan biaya untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak sampai ke konsumen termasuk biaya pengangkutan dari Terminal atau Depot BBM ke Depot Pengisian Pesawat Udara, overhead, iuran Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi yang besarannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan Pajak Penghasilan Pasal 22.
Arcandra memastikan aturan formula Avtur dibuat bukan karena adanya masalah isu tiket pesawat mahal yang sedang ramai sekarang ini. Seperti diketahui, harga tiket pesawat naik hampir dua kali lipat sejak akhir tahun 2018.
Salah satu maskapai penerbangan nasional Citilink menyatakan setiap kenaikan harga Avtur sebesar US$ 1 sen, bisa menambah beban keuangan perusahaan hingga US$ 4,7 juta. Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan sepanjang 2018 rata-rata harga avtur naik 18,18% menjadi US$ 0,65 per liter.
(Baca: Tiket Mahal, Antara Dugaan Kartel dan Penyelamatan Maskapai)
Di sisi lain, Arcandra juga tidak melarang badan usaha lain untuk menjual Avtur di bandara. “Boleh, tapi sekarang yang ada hanya Pertamina,” ujar dia.