Jumlah Pekerja Hulu Migas dalam 4 Tahun Terakhir Terus Berkurang

Anggita Rezki Amelia
9 November 2018, 15:28
Pekerja migas
Dok. ExxonMobil
ilustrasi pekerja migas.

Adapun, jumlah TKI di sektor hulu migas berkurang karena penurunan harga minyak sejak 2014 lalu. Penurunan harga minyak, membuat para TKI yang sudah ahli memilih bekerja di industri migas luar, misalnya di Timur Tengah karena gajinya lebih tinggi dibandingkan dalam negeri.

Rendahnya harga minyak juga membuat beberapa kontraktor melakukan efisiensi sehingga tidak banyak terjadi perekrutan pekerja TKI. Untuk itu Daniel berharap naiknya harga minyak membuat pekerja TKI yang sudah berkompeten kembali ke tanah air. "Jangan sampai kalau harga minyak naik kerja di tempat lain,"ujar dia.

Jika mengacu data Kementerian ESDM, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2016, rata-rata harga minyak hanya US$ 35,46 per barel. Tahun 2017, bisa mencapai US$ 51,15 per barel.

Di sisi lain, investasi hulu migas juga turun. Tahun 2014, investasinya bisa mencapai US$ 21,7 miliar, tahun 2015 sebesar US$ 17,9 miliar, tahun 2016 sebesar US$ 12,7 miliar dan 2017 mencapai US$ 11 miliar.

(Baca: Empat Tahun Jokowi-JK, Investasi Sektor Energi Terus Turun)

Adapun, hingga kuartal III tahun 2018, realisasi investasi hanya US$ 15,2 miliar. Perinciannya adalah sektor migas US$ 8 miliar, kelistrikan US$ 4,8 miliar, mineral dan batu bara US$ 1,6 miliar; dan energi baru terbarukan US$ 0,8 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...