Resmi Kelola Blok East Kalimantan, Pertamina Kucurkan Rp 1,2 Triliun
Data pada akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat Blok East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 bph dan gas sebesar 69,44 mmscfd.
Tahun depan, Pertamina akan melakukan tiga kegiatan utama. Pertama, mengebor tiga sumur di kuartal empat 2019. Kedua, pengerjaan ulang 37 sumur. Ketiga, perawatan 308 sumur. Estimasi produksi harian Blok East Kalimantan dan Attaka tahun depan sebesar 59,4 mmscfd untuk gas dan 10.639 bph untuk minyak.
Untuk menjaga kontinuitas operasional blok East Kalimantan-Attaka PHKT juga menyerap 727 pekerja eksisting Chevron, serta penandatanganan kontrak-kontrak pendukung aktivitas operasional baik melalui metode mirroring kontrak maupun pengadaan baru sekitar 200 kontrak.
(Baca: Alih Kelola East Kalimantan, 727 Pekerja Chevron Pindah ke Pertamina)
Sebagai gambaran, blok ini memiliki 15 lapangan yaitu Attaka, Melangin, Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi berharap ditekennya kontrak blok tersebut menciptakan sinergi untuk mendukung efisiensi yang lebih maksimal bagi operasi hulu migas di Kalimantan Timur. Ia pun meminta produksi blok tersebut harus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Persiapan alih kelola blok ini sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir. Amien mengaku pihaknya siap menjadi mitra utama PHKT untuk mewujudkan komitmen mereka di blok East Kalimantan dan Attaka.
“Keberhasilan alih kelola WK East Kalimantan dan Attaka akan menjadi pembuktian Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia. Seluruh komponen anak bangsa patut mendukung untuk mewujudkan tujuan ini,” kata Amien.
