Hitungan Jonan dan Arcandra Soal Neraca Migas Dinilai Tak Tepat

Anggita Rezki Amelia
7 September 2018, 13:10
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Namun, menurut Jonan, seharusnya untuk melihat peranan sektor migas tidak hanya mengacu data perdagangan itu. Harus juga melihat data penerimaan negara sektor migas.

Adapun triwulan I-2018, penerimaan negara sektor migas mencapai US$ 3,57 miliar. Alhasil, jika defisit neraca perdagangan itu disandingkan penerimaan negara masih ada surplus US$ 0,25 miliar.

“Yang kami lihat adalah output daripada sektor migas ini berapa. Satu sisi bagian pemerintah atau negara, sisi lain bagian kontraktor yang diekspor dikurangi impor kita,” kata dia.  

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar tidak membantah neraca perdagangan mengalami defisit. Ini karena ekspor berkurang. Ekspor berkurang karena beberapa blok migas seperti Mahakam ditugaskan ke Pertamina.

Jadi, seluruh hasil migas dari Blok Mahakam yang saat dikelola Total E&P Indonesie untuk ekspor, kini masuk ke dalam negeri. Ini juga manfaat bagi negara yang perlu diperhitungkan. “Makanya kami muncul dengan memasukkan penerimaan negara,” ujar Arcandra.

(Baca: Arcandra Buka-bukaan Defisit Migas yang Disebut Biang Rupiah Melemah)

Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika berpendapat, ekspor itu tidak bisa dijumlahkan dengan ekspor. “Itu tidak apple to apple. Kalau ekspor dijumlahkan ke ekspor,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...