Ini Jurus Menteri Jonan Tingkatkan Investasi dan Hasilnya

Arnold Sirait
4 Mei 2018, 17:50
Jonan
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Dengan mengakui adanya masalah di industri hulu migas, mantan Sekretaris Jenderal OPEC berharap pemerintah bisa mengambil tindakan untuk mengatasinya. “Mudah-mudahan mengakui bahwa ada crisis. Mudah-mudahan timbul adanya sense of urgency lalu timbul tindakan-tindakan untuk mengatasi problem itu,” ujar Subroto saat wawancara dengan Katadata.co.id, Rabu (2/5).

(Baca: Investasi Hulu Migas Kuartal I Tahun 2018 Meningkat

Investasi Listrik

Di bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan (EBT), pada 2017 telah diteken  70 kontrak. Padahal tiga tahun sebelumnya hanya 14 hingga 23 kontrak saja.

“Dari 70 kontrak EBT tersebut, tiga proyek telah selesai, 22 sedang konstruksi. Selebihnya proses persiapan dan financing,” kata Agung.

Terkait isu turunnya investasi listrik, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga telah menyampaikan tidak ada revisi investasi di bidang ketenagalistrikan. Program 35.000 MW pun akan diselesaikan sesuai dengan kebutuhan listrik dari waktu ke waktu. Alasannya proyek itu ditetapkan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7-8%. 

"Tidak ada revisi investasi di bidang kelistrikan sama sekali," kata dia. "Yang terjadi hanyalah pergeseran waktu penyelesaian atau COD sebagian pembangkit listrik menjadi tahun 2024-2025 sesuai RUPTL,," ujar Jonan.

Hasil selanjutnya yang diakui dunia internasional adalah naiknya peringkat kemudahan investasi (Ease of Doing Business/EODB) Indonesia yang dibuat oleh Bank Dunia. Tahun ini Indonesia naik 19 peringkat, menjadi 72. Tahun sebelumnya hanya peringkat 91. Indonesia meraih ‘one of the top imporvers’ mengalahkan India, Brazil dan Filipina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...