Kementerian ESDM Utamakan Pembangkit Listrik Batu Bara Daripada Gas

Anggita Rezki Amelia
16 Oktober 2017, 18:33
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin

Di sisi lain penundaan itu akan berdampak pada serapan gas bumi.  Mengacu data SKK Migas, diprediksi penyerapan jatah gas alam cair (LNG) dalam negeri hingga akhir tahun ini  hanya 76% atau 47,03 kargo dari alokasi sebesar 61,90 kargo.

Dari jumlah tersebut sebanyak 30 kargo merupakan alokasi LNG untuk PLN. Namun diprediksi PLN hanya bisa menyerap 25 kargo.

Kebijakan ini juga akan mempengaruhi target bauran energi. Dalam RUPTL 2017-2026, target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah 22,5 persen pada 2025. Adapun pembangkit batubara di tahun 2025 ditargetkan mencapai 50 persen dari total energi primer, gas bumi sebesar 26 persen, dan BBM sebesar 0,4 persen.

Adapun target pembangunan jumlah pembangkit listrik dalam RUPTL 2017-2026 sebear 125 GW pada 2025. Andy mengatakan saat ini  pembangkit yang sudah beroperasi mencapai 60.000 MW dan sampai akhir tahun targetnya 61.000 GW.

Jumlah itu merupakan pembangkit listrik yang beroperasi dari proyek 35 Ribu MW serta FTP I dan II. "Jadi pasti di tahun mendatang akan terus meningkat, ini hasil kajian kami," kata Andy. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...