Azipac Butuh Waktu Kaji Keuntungan Blok Oti Pakai Kontrak Gross Split
Azipac merupakan pemenang satu-satunya dalam lelang 14 blok migas yang dilakukan pemerintah tahun lalu. Walaupun baru menang lelang tahun ini, mereka sebenarnya pernah mengincar Blok Oti saat lelang wilayah kerja migas tahun 2015.
(Baca: Lelang Blok Migas Tak Laku Bukan Gara-Gara Harga Minyak Rendah)
Sayangnya, keinginan itu kandas karena penawaran yang diajukan masih di bawah syarat minimum pemerintah. Pemerintah saat itu menetapkan bagi hasil di Blok Oti untuk minyak sebesar 65 persen pemerintah dan 35 persen untuk kontraktor. Adapun, untuk gas pemerintah sebesar 60 persen dan kontraktor 40 persen.
Persyaratan komitmen pasti pada saat itu di Blok Oti berupa G&G atau (Geological & Gephysical) dan pengeboran satu sumur eksplorasi. Pemenang lelang waktu itu juga harus memberikan bonus tandatangan minimal US$ 1 juta. (Baca: Kontrak Tiga Blok Migas Nonkonvensional Berubah Pakai Gross Split)
Kini, pemerintah hanya mensyaratkan bonus tanda tangan sebesar US$ 500 ribu. Tunggal pernah mengatakan Azipac mengajukan tawaran lebih tinggi dari syarat pemerintah saat itu, sehingga terpilih menjadi pemenang. "Dasar pemenang ada di SOP lelang dan hasil evaluasi tim," kata dia.