Unggulkan Skema Gross Split, Jonan: Riset Woodmac Akan Direvisi

Anggita Rezki Amelia
24 Maret 2017, 20:21
Rig
Katadata

Sikap pemerintah ini juga sudah didiskusikan dengan Wood Mackenzie. Diskusi itu dipimpin oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Berdasarkan hasil diskusi itu, Wood Mackenzie akan merevisi hasil riset itu. “Kami tidak push juga untuk revisi,” kata Jonan di Jakarta, Jumat (24/3).

(Baca: Arcandra: Ada Kontraktor yang Sudah Ajukan Skema Gross Split)

Arcandra juga membenarkan pernyataan Jonan. Wood Mackenzie harus memperbaiki hasil risetnya dengan menunjukkan data yang benar. Alasannya, hal itu bisa berpengaruh ke citra Indonesia. “Coba image negara kita ke luar sana, Indonesia tidak menarik,” kata dia.

Menurut dia, Wood Mackenzie seharusnya tidak hanya melihat simulasi besaran bagi hasil, tapi juga kelebihannya seperti proses pengadaan yang lebih cepat. Salah satunya proses desain awal (Pre-FEED) yang hanya membutuhkan proses enam bulan. Selama ini lama waktu penyelesaian administrasinya bisa mencapai 8 bulan hingga 1,5 tahun.

Upstream Oil & Gas Senior Research Manager Wood Mackenzie Andrew Harwood enggan mengomentari pernyataan dua pejabat pemerintah tersebut. "Saya tidak mengetahui pernyataan Pak Jonan itu, jadi tidak bisa menanggapinya," katanya kepada Katadata, Jumat (24/3) malam.

Yang jelas, hasil riset Woodmac itu menyebutkan pemakaian skema gross split menyebabkan kontraktor akan lebih sulit memperoleh tingkat keekonomian yang diinginkan karena waktu pengembalian investasinya lebih lama.

(Baca: Kontraktor Migas Keluhkan Balik Modal Skema Gross Split Lebih Lama)

Sementara itu, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro, mengatakan meski sudah terbit, aturan mengenai skema gross split itu harus dievaluasi dari waktu ke waktu. Jika tidak, maka investasi migas di Indonesia bisa jadi kalah bersaing dengan di negara lain apabila tawaran dari negara lain lebih menarik. "Kami harus melihat persaingan juga,'' katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...