Pertamina Buka Peluang Aramco dan Rosneft Garap Kilang Bontang

Miftah Ardhian
1 Maret 2017, 10:17
Kilang Pertamina
Katadata | Dok.

Pembayaran uang jaminan itu terdiri dari dua tahap. Pertama, biaya jaminan mulai  disetor pada kuartal kedua tahun ini sebesar US$ 5 juta. Kedua, pada awal tahun depan mitra terpilih kembali melakukan pembayaran jaminan kepastian sebesar U$ 10 juta. 

Produksi Kilang Bontang diperkirakan sebesar 300 ribu bph, dan seluruhnya akan dibeli oleh Pertamina. Sebanyak 40 persen dari produksi kilang tersebut berupa Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti Premium, yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, produksi bahan bakar Diesel sekitar 40-50 persen akan diekspor karena pasokan sedang surplus.

"Tapi jika dibutuhkan, kami tetap akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri," ujar Hardadi.

Di sisi lain, investor akan mendapatkan hak kepemilikan sebesar 75 persen. Meski minoritas, aset Kilang Bontang nantinya bisa saja dibeli Pertamina dalam kurun 10-15 tahun masa kontrak. "Dalam perjalanan akan dibicarakan setelah 10-15 tahun, Pertamina punya opsi buyback share, mungkin kumulatif jadi 50 persen tergantung kemampuan keuangan Pertamina nantinya," ujarnya.

Selain hak mayoritas, investor juga akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi (IRR) Kilang Bontang sebesar 13 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata proyek kilang yang hanya 10 persen. Di sisi lain, investor dan Pertamina tetap mengedepankan aspek kandungan lokal dan penyerapan pekerja di dalam negeri.

Untuk mempercepat pembangunan Kilang Bontang, Pertamina telah menjamin beberapa hal yang bisa mendukung kelangsungan proyek. Pertama, sekitar 460 hektare lahan milik negara yang menjadi lokasi kilang telah tersedia untuk dimanfaatkan dengan mekanisme sewa.

(Baca: Produksi Kilang Bontang Tahun Ini Diperkirakan Turun 14 Persen)

Kedua, telah tersedia fasilitas penunjang operasi milik LNG Badak yang dapat dimanfaatkan oleh Kilang Bontang seperti uap, pembangkit, infrastruktur air, dan konstruksi jetty. Ketiga, telah terdapat fasilitas pendukung lainnya yang bisa dipakai di Kilang Bontang seperti perumahan karyawan, rumah sakit, bandara, dan sekolah.

Keempat, dekat dengan sumber gas yakni dengan Blok Mahakam yang bisa menyuplai gas untuk kebutuhan operasi Kilang Bontang. Pembangunan kilang Bontang sendiri diproyeksikan akan selesai pada tahun 2023 dengan perkiraan nilai investasi awal sebesar US$ 10-11 miliar.

Terakhir, pemerintah juga akan menyediakan insentif fiskal berupa tax allowance atau tax holiday. "Lebih murah dari Kilang Tuban karena infrastruktur di Tuban harus bangun dari awal. Kalau di Bontang infratruktur sudah ada," ujar Hardadi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...