Blok Masela Bertabur Insentif, Arcandra Klaim Negara Tak Rugi

Anggita Rezki Amelia
6 Januari 2017, 18:37
Arcandra Tahar
Katadata

Di wilayah sekitar Blok Masela, menurut Arcandra, akan dibangun industri hilir seperti petrokimia sehingga membutuhkan pasokan gas. "Kami minta tidak semuanya LNG, sekian persen itu ada multiplier effect untuk petrokimia,” ujar dia. (Baca: Arcandra Setujui Alokasi Gas Masela untuk Tiga Perusahaan)

Insentif lainnya adalah moratorium masa kontrak Inpex selama tujuh tahun karena harus mengubah skema pengembangan dari kilang pengolahan di laut menjadi di darat. Padahal, perusahaan asal Jepang ini semula meminta moratorium selama 10 tahun. 

Menurut Arcandra, pemberian waktu  tujuh tahun tersebut  sudah menjadi bagian dari negosiasi antara pemerintah dengan Inpex.  "Menurut Inpex 10 tahun, menurut kami tujuh tahun. Akhirnya cari titik tengahnya," kata dia.  

 Selain moratorium dan peningkatan kapasitas, pemerintah sepakat mengganti biaya yang dikeluarkan Inpex untuk mengkaji pengembangan proyek Masela dengan skema laut sebelumnya senilai US$ 1,6 miliar.  Namun pemerintah baru bersedia mengganti biaya tersebut setelah ada hasil audit dari lembaga yang berwenang. 

(Baca: Bertabur Insentif, Tingkat Investasi Blok Masela Tak Sampai 15 Persen)

Terkait pemilihan lokasi pembangunan kilang belum bisa diputuskan saat ini. Sebab lokasi kilang merupakan bagian dari pengerjaan pre-FEED atau permulaan desain awal Blok Masela. Adapun keputusan insentif Blok Masela akan diputuskan lewat kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Indonesia pada pertengahan bulan ini.  "Kemungkinan begitu," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...