Permintaan Turun, Kementerian ESDM Tetap Tambah Infrastruktur Gas

Image title
18 Mei 2020, 20:04
kementerian esdm, esdm, gas, infrastruktur
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, pengerjaan pipa gas. Kementerian ESDM bakal menambah infrastruktur gas meski permintaan turun akibat pandemi corona.

Dengan potensi permintaan tersebut, pemerintah berencana merevisi Keputusan Menteri ESDM Nomor 2700K/11/MEM 2012 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi 2012-2025. Dalam revisi aturan itu, pemerintah memasukkan pembangunan ruas transmisi tie in WNTS-Pemping, dan ruas transmisi KEK Sei Mangkei-Dumai yang masih dalam tahap kajian.

Ada juga ruas Cirebon-Semarang yang sudah beroperasi. Dengan begitu, jaringan transmisi bisa tersambung dari Sumatera hingga Jawa Timur.

"Apalagi pasokan gas di Sumatera bagian Tengah hingga Jatim masih defisit," ujar Soerjaningsih.

Selain itu, pemerintah berencana membangun 71 jaringan distribusi di seluruh Indonesia. Untuk memenuhi pasokan gas di sektor kelistrikan, pemerintah juga berencana membangun 52 mini regasifikasi.

Terakhir, pemerintah bakal membangun 10 juta sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas (jargas). Jumlah tersebut akan ditingkatkan hingga 30 juta SR pada 2038.

Untuk bisa merealisasikan proyek tersebut, pemerintah bakal berusaha meningkatkan pasokan gas di hulu. Sebab, pasokan gas diproyeksi defisit mulai 2023.

"Secara nasional, kita akan mengalami penurunan drastis dari eksisting suplai. Jika tidak ditunjang proyek-proyek yang sekarang berjalan dan POD (plan of development) untuk memenuhi eksisting kontrak," kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah berharap proyek-proyek yang tengah dikembangkan bisa berproduksi. Beberapa proyek yang jadi andalan pemerintah di antaranya, Tangguh Train 3, Masela, dan Indonesia Deep Water Development (IDD). "Ada potensial suplai dari sekitar 30 proyek hulu migas," ujarnya.

(Baca: Penurunan Harga Gas Menggerus PNBP, Negara Klaim Masih Untung Rp 10 T)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...