Pelaku Usaha Perlu Insentif untuk Kembangkan Lapangan Migas di Natuna

Image title
3 Juni 2020, 14:32
migas, insentif
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi, kegiatan migas lepas pantai. Pelaku migas minta pemerintah memberikan insentif khusus untuk pengembangan migas di Laut Natuna.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Eksekutif Energi Watch Mamit Setiawan menilai pengembangan blok migas di Natuna merupakan merupakan tantangan besar karena berada di laut dalam. Sehingga,  investor memerlukan dana yang cukup besar.

"Penuh tantangan subsurface, jadi teknologi yang digunakan juga cukup tinggi sehingga high cost," ujar Mamit.

Mamit juga menyebut keamanan di wilayah Natuna berisiko tinggi karena sering terjadi gangguan dari negara lain. Meski begitu, pengembangan blok migas di wilayah tersebut bisa menjaga kedaulatan Indonesia. 

"Jadi sebisa mungkin kegiatan migas di sana tetap berjalan disamping karena potensi migas yang besar tapi juga kedaulatan negara di pertaruhkan," ujarnya.

Dia pun menilai pelaku migas harus mendapat insentif dari pemerintah untuk mengembangkan blok migsa di wilayah Natuna. Adapun bentuk insentif dari pemerintah bisa berupa keringanan perpajakan.

"Karena risiko yang besar maka ada semacam relaksasi bagi operator di sana," kata dia.

Pemerintah juga dapat memberikan kemudahan perizinan jika mendatangkan teknologi dari luar negeri. Selain itu, dukungan keamanan selama proses kegiatan migas harus tetap diberikan secara maksimal.

Praktisi Hulu Migas Tumbur Parlindungan juga mengatakan tantangan di daerah perbatasan lebih banyak dibanding daerah lain. Apalagi jika terjadi perselisihan di wilayah perbatasan.

"Support yang dibutuhkan bila ada sengketa antar negara," ujar Tumbur.

(Baca: Conrad Klaim Lapangan Gas Mako Salah Satu yang Terbesar di West Natuna)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...