Kementerian ESDM Prediksi Harga Batu Bara Baru Mulai Naik Tahun Depan

Image title
5 Juni 2020, 18:04
esdm, batu bara, pertambangan, minerba, covid-19, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi, kapal tongkang pengangkut batu bara di wilayah perairan Zona Konservasi Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (9/12/2019). Kementerian ESDM memproyeksi harga batu bara kembali naik pada tahun depan.

"Stok batu bara di India dan Tiongkok terbilang cukup tinggi. Mereka masih memanfaatkan produksi dalam negeri sendiri," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran pers pada hari ini.

Menurut Agung, pengurangan suplai batu bara dari Indonesia tak lepas dari dampak penyebaran Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negara. Pasalnya, ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri.

"Itu juga jadi pemicu utama selain meningkatkannya hubungan Tiongkok-Australia," kata Agung. 

Agung mengakui, HBA mengalami tren penurunan semenjak pandemi corona pada pertengahan Maret 2020. Sempat menguat hingga 0,28% di angka US$ 67,08 per ton pada Maret 2020, HBA turun ke level US$ 65,77 per ton pada April 2020.

Sebagai informasi, HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

(Baca: Permintaan Lesu Imbas Corona, Harga Batu Bara Turun Menjadi US$ 65,77)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...