Kinerja Semester I Anjlok, Pertamina Yakin Cetak Laba di Akhir Tahun
Sebagaimana diketahui, Pertamina mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.800/dolar) pada semester 1 2020. Capaian tersebut berbanding terbalik dari raihan laba bersih sebesar US$ 659,96 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan Pertamina semester 1 2020 Senin (24/8), rugi bersih turun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu pendapatan yang anjlok 19,81% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 24,54 miliar pada semester I tahun lalu menjadi US$ 20,48 miliar.
Turunnya pendapatan berasal dari penurunan penjualan minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak di dalam negeri sebesar 20,9% yoy menjadi US$ 16,57 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar US$ 20,94 miliar. Pendapatan usaha dari aktivitas operasi lainnya juga turun 13,44% yoy menjadi US$ 414,81 juta dari sebelumnya US$ 479,24 juta.
Tekanan terhadap pendapatan Pertamina juga berasal dari penurunan penggantian biaya subsidi dari pemerintah yang hanya US$ 1,74 miliar dari US$ 2,51 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan ekspor minyak mentah, gas bumi, dan produk minyak naik menjadi US$ 1,76 miliar dari sebelumnya US$ 1,61 miliar.