PLN Targetkan Pendapatan Tahun Depan Rp 391,6 Triliun

Image title
25 Agustus 2020, 12:16
pln, listrik, bumn
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi, logo PLN. PT Perusahaan Listrik Negara (Perseor) menargetkan pendapatan tahun depan capai Rp 391,6 triliun. BUMN itu pun bakal menggenjot penjualan listrik untuk mencapai target tersebut.

Sepanjang semester I 2020, PLN mengantongi laba bersih sebesar Rp 251,6 miliar. Capaian tersebut anjlok 96% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,3 triliun.

Laba bersih BUMN itu turun karena rugi selisih kurs atau nilai tukar sebesar Rp 7,79 triliun. Padahal pada periode sebelumnya, perusahaan mencatatkan laba selisih kurs sebesar Rp 5,03 triliun.

Di sisi lain, PLN mencatat pendapatan dari penjualan listrik naik 1,5% atau Rp 1,96 triliun menjadi Rp 135,41 triliun pada semester tahun ini dari Rp 133,45 triliun pada semester 1 2019. Semua itu diperoleh dengan tarif tenaga listrik yang tidak mengalami perubahan sejak 2017.

Secara keseluruhan, sepanjang semester 1 tahun 2020, perusahaan membukukan pendapatan usaha Rp 139,78 triliun meningkat 1,6% dibandingkan semester 1 tahun lalu. EBITDA perusahaan semester 1 tahun 2020 senilai Rp 35,29 triliun dengan EBITDA Margin sebesar 21,4%.

Peningkatan penjualan listrik didukung oleh pertumbuhan jumlah pelanggan, dimana sampai dengan akhir Juni 2020 telah mencapai 77,19 juta atau bertambah sebanyak 3,59 juta pelanggan dari posisi akhir Juni 2019 sebesar 73,6 juta pelanggan. Untuk pertumbuhan infrastruktur ketenagalistrikan sampai dengan Juni 2020, PLN telah menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 1.285,2 megawatt (MW).

Jaringan transmisi, khususnya untuk evakuasi daya pembangkit yang telah beroperasi, mengalami peningkatan sepanjang 950,9 kilometer sirkuit (kms), dan penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 2.890 Mega Volt Ampere (MVA).

PLN jugua berupaya melaksanakan efisiensi biaya operasional. Biaya pemakaian bahan bakar pada periode semester 1 2020 lebih rendah dibandingkan periode semester 1 tahun lalu. BPP semester 1 2020 hanya Rp 1.368 per kWh, lebih rendah Rp 21 dibanding BPP di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.389 per kWh.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...