Pemerintah Perlu Beri Insentif Fiskal Untuk Capai Target 1 Juta Barel

Image title
2 November 2020, 18:44
produksi migas, target 1 juta barel minyak, skk migas, kementerian esdm
Katadata
Ilustrasi. SKK Migas menyebut model bisnis hulu migas perlu berubah untuk mencapai target 1 juta barel per hari pada 2030.

Strategi tersebut sebenarnya dapat diimplementasikan di Indonesia. Pemerintah dapat memulainya dengan membentuk tim yang mengidentifikasi beberapa lapangan yang bisa menjadi kandidat untuk menerpakan EOR. " Kementerian ESDM dan SKK Migas dapat mencari insentif fiskalnya," ujar Hilmi.

Realisasi Lifting Migas 2020

Pemerintah optimistis dapat merealisasikan target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut Indonesia masih terdapat 68 dari 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas) yang belum dieksplorasi.

Ke-68 cekungan tersebut sudah dalam perencanaan, sehingga dalam waktu beberapa tahun mendatang bisa memiliki data migas yang akurat, yang dapat menjadi daya tarik investor menanamkan investasinya. "Kami memang punya program jangka panjang supaya bisa me-recover kembali target produksi, target lifting kita," ujarnya pada September lalu.

Produksi siap jual atau lifting minyak nasional per 31 Agustus 2020 tercatat sedikit melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan atau APBN-P. Realisasinya secara year-to-date di angka 706,9 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau 100,3% melampaui sasaran 705 ribu barel per hari.

Untuk produksi gas, SKK Migas mencatat realisasinya mencapai 5.516 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Angka ini sedikit di bawah target APBN-P 2020, yakni 5.556 juta standar kaki kubik per hari.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...