DPR Pertanyakan Plus-Minus Kebijakan Royalti 0% Produsen Batu Bara

Image title
23 November 2020, 19:44
royalti 0% batu bara, uu minerba, uu cipta kerja, omnibus law, dpr, kementerian esdm, hilirisasi batu bara, gasifikasi batu bara
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Komisi VII DPR pertanyakan kebijakan royalti 0% untuk produsen batu bara yang melakukan hilirisasi.

Pemerintah sedang menggenjot proyek gasifikasi itu. Batu bara berkalori rendah nantinya akan diubah menjadi dimethyl ether atau DME. “Proyek DME ini besar dan dapat menyerap investasi hampir US$ 2 miliar,” ujar Arifi.

Hasil gasifikasi tersebut akan menggantikan elpiji atau LPG yang selama ini merupakan produk impor. Harapannya, beban keuangan negara berkurang dan defisit neraca perdagangan pun menyempit. “Mudah-mudahan di 2025 kami bisa mensubstitusi elpiji dengan DME,” ucapnya.

Proyek Hilirisasi Batu Bara Lebih Mahal Daripada Impor Elpiji

Studi lembaga kajian internasional asal Amerika Serikat, Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menyimpulkan proyek DME terlalu mahal dan tidak sesuai dengan tujuan pemerintah. Hitungannya, biaya produksi akan naik dua kali lipat lebih mahal daripada impor LPG.

Total biaya membangun fasilitas produksinya adalah Rp 6,5 juta per ton atau US$ 470 per ton. Angka ini hampir dua kali lipat dari biaya yang pemerintah keluarkan untuk mengimpor elpiji.

Karena itu, peneliti sekaligus analis keuangan IEEFA Ghee Peh mengatakan menggantikan elpiji dengan DME tidak masuk akal secara ekonomi. Lembaga itu memperkirakan proyek gasifikasi Bukit Asam dapat menggerus penghematan impor elpiji hingga Rp 266,7 miliar atau US$ 19 juta.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia sebelumnya mengatakan industri hilirisasi batu bara membutuhkan nilai investasi yang tidak sedikit. Investor membutuhkan jaminan kepastian insentif fiskal dan nonfiskal.

APBI saat ini berencana menunjuk PricewaterhouseCoopers alias PWC untuk mengkaji keekonomian proyek hilirisasi. "Masih dalam tahap perencanaan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...