Harga Minyak Tahun 2021 Masih Rapuh Tertekan Pandemi dan Rencana OPEC

Sorta Tobing
30 Desember 2020, 15:35
harga minyak, vaksin virus corona, opec, covid-19, brent, wti
Katadata
Harga minyak mentah dunia diperkirakan berada di kisara US$ 43 hingga US$ 45 per barel tahun depan. Angkanya tidak lebih baik daripada 2019.

Tak heran, perusahaan energi dunia, seperti Exxon Mobil, Chevron, Royal Dutch Shell, dan Total memangkas belanja modal dan tenaga kerjanya pada 2021. Langkah antisipasi ini demi menyelamatkan kinerja perusahaan ketika harga minyak menurun. 

Bahkan BP dan Total, melansir dari Reuters, dalam laporan tahunannya menyebut puncak permintaan minyak global telah terjadi pada 2019. Saat ini adalah era transisi menuju energi bersih atau baru terbarukan. 

Produksi minyak dunia turun pada 2020 dari 100,61 juta barel per hari pada tahun lalu menjadi 94,25 juta barel per hari. Tahun depan, Administrasi Informasi Energi AS memperkirakan angkanya di 97,42 juta barel per hari, tak lebih baik dari 2019. “Setiap siklus (krisis) terasa seperti yang terburuk ketika Anda melewatinya, tapi siklus ini sangat melelahkan,” kata Kepala Eksektif Teal Natural Resources LLC John Roby kepada Reuters

Dampak pandemi Covid-19, minyak mentah acuan AS, yaitu WTI, sempat jatuh ke wilayah negatif. Kejadiannya terjadi pada April lalu. Ketika itu Brent di bawah US$ 20 per barel. “Kami benar-benar belum pernah melihat yang seperti ini, tidak dalam krisis keuangan, tidak setelah peristiwa 9/11,” kata analis dari Thrid Bridge Peter McNally.

Dalam beberapa bulan ke depan kemungkinan gejolak masih terjadi. “Pasar telah kacau dan tidak teratur selama 12 bulan terakhir dengan implikasi jangka panjang,” kata analis Mitsubishi UFJ Financial Group.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...