Luhut soal Pertamax: Indonesia Negara Paling Lambat Naikkan Harga BBM

Happy Fajrian
1 April 2022, 14:30
harga pertamax, harga bbm, luhut, harga minyak
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020).

"Karena kalau tidak (naikkan) harga asumsi crude oil US$ 63 per barel di APBN, sekarang ini sudah US$ 98-100 per barel. Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," ujarnya.

Luhut memastikan pemerintah terus berupaya melakukan upaya untuk bisa menekan harga BBM di dalam negeri. Upaya efisiensi pun dilakukan termasuk dengan pemakaian mobil listrik. "Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel (BBM) ke depan," katanya.

Langkah efisiensi lain yang dilakukan yaitu dengan pengembangan lumbung pangan (food estate). Menurut Luhut, dengan memiliki ketahanan pangan, maka Indonesia akan bisa menghindari gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di dunia.

"Food estate yang kita buat, Presiden perintahkan kita dorong lagi semua supaya itu bisa menghindari kenaikan harga di dunia ini yang sekarang bergejolak," ujar Luhut.

Sebelumnya pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting mengatakan bahwa Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat sebelum melakukan penyesuaian harga BBM. "Ini (kenaikan harga Pertamax) baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir," ujarnya.

Kenaikan ini dilakukan Pertamina lantaran harga minyak dunia melonjak hingga di atas US$ 100 per barel. Untuk menekan beban keuangan perusahaan, maka penyesuaian harga mau tak mau harus dilakukan. Kenaikan harga dilakukan secara selektif kepada BBM non subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17%.

Irto juga mengatakan kenaikan harga saat ini masih jauh di bawah keekonomiannya. “Ini kami lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...