Rencana Dekarbonisasi Cina Mengancam Industri Batu Bara Indonesia

Muhamad Fajar Riyandanu
21 April 2022, 13:43
batu bara, ekspor batu bara, cina,
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).

Impor batu bara berkalori tinggi (kokas) yang sebagian besar berasal dari Australia, juga diperkirakan menurun dari 34 juta ton pada tahun 2019 menjadi 23-25 juta ton pada 2025.

Dosen Senior Australian National University Jorrit Gosens mengatakan, hasil studinya menunjukkan investasi Cina dalam pembangunan infrastruktur transportasi batu bara kemungkinan akan menghasilkan pengurangan impor batu bara dalam beberapa tahun ke depan.

“Cina telah berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur transportasi batu bara selama bertahun-tahun, untuk mengurangi ketergantungan pada energi asing. Gejolak yang terbaru di pasar energi global justru hanya akan memperkuat tekad Cina untuk mengurangi ketergantungannya pada impor batu bara,” kata Gosens.

Impor batu bara Cina yang melalui jalur darat, seperti dari Rusia diperkirakan akan tetap relatif stabil, sementara impor dari Mongolia akan tumbuh kuat, karena perluasan koneksi kereta api ke Mongolia dan perluasan tambang Mongolia.

Impor batu bara kokas dari Mongolia diperkirakan akan melonjak menjadi sekitar 20 juta pada tahun 2025. Proyeksi penurunan permintaan Cina atas impor batu bara Seaborne ini bertepatan dengan ambisi mereka untuk meningkatkan ketahanan energi.

Saat ini Cina menjadikan penguatan pasokan energi sebagai prioritas utama kebijakan mereka, hal ini menyikapi krisis kelangkaan listrik yang terjadi di beberapa provinsi pada tahun lalu dan gejolak di pasar global.

Pada Maret, pemerintah pusat Cina mengumumkan untuk lebih meningkatkan produksi batu bara domestik menjadi 12 juta ton per hari, sehingga memungkinkan produksi tahunan sebesar 4,38 miliar ton.

Rencana Lima Tahun Energi ke-14 China juga menginstruksikan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi terkait batu bara. Tren ini menimbulkan dampak besar pada volatilitas perdagangan batu bara global, terutama apabila dikaitkan dengan pengurangan impor batu bara dari Rusia oleh Uni Eropa.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...