Arcandra Tahar Ungkap Lima Faktor Penyebab Tingginya Harga Minyak

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Juni 2022, 16:44
harga minyak, arcandra tahar
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas beraktifitas di sekitar Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Kemudian faktor ketiga dipengaruhi oleh strategi Uni Eropa (UE) yang beralih ke energi terbarukan. Ini berimbas pada banyaknya lapangan migas di Laut Utara yang mestinya masih bisa ditingkatkan produksinya dibiarkan beroperasi apa adanya.

"Tanpa investasi yang sungguh-sungguh untuk menahan penurunan laju produksi, mustahil kebutuhan minyak dunia terbantu dari produksi minyak di lapangan Laut Utara," ujarnya.

Kondisi ini diperparah oleh semakin susahnya mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan dunia dan investor yang secara ketat mensyaratkan ESG (Environmental, Social and Governance) yang lebih terencana.

Satu hal lagi yang menjadi kendala perusahaan migas di Eropa adalah mahalnya biaya untuk mendapatkan lapangan eksplorasi yang ditawarkan oleh beberapa negara, seperti di lepas pantai Inggris Raya.

Akibatnya kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru menjadi sangat rendah dan harapan akan produksi dari Laut Utara untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia makin suram.

Faktor keempat adalah harapan akan kendaran listrik (EV) yang dalam waktu dekat bisa menggantikan kendaran berbahan bakar fosil (ICE) belum terwujud. Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa penetrasi EV belum bisa masif.

Beberapa diantaranya adalah terbatasnya bahan mentah untuk baterai, pembangunan charging station yang masih terbatas dan kekurangan chip yang sangat dibutuhkan untuk komponen elektronik mobil listrik.

Faktor kelima adalah persaingan antara pemenuhan kebutuhan pangan atau kebutuhan energi untuk biofuel. Akibat perang antara Rusia dan Ukraina, bahan dasar untuk produksi biofuel dialihkan untuk pangan. Biofuel yang diharapkan akan menggantikan fossil fuel belum bisa sepenuhnya diandalkan.

"Akibatnya, kebutuhan dunia ke depan akan fossil fuel akan tetap tinggi. "Ini tentu akan mendorong harga minyak dunia naik," tukas Arcandra.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...