Kekhawatiran Resesi Meningkat, Harga Minyak Dunia Turun Tajam

Syahrizal Sidik
6 Juli 2022, 07:25
Kekhawatiran Resesi Meningkat, Harga Minyak Dunia Turun Tajam
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Shanghai mengatakan akan memulai putaran baru pengujian massal terhadap 25 juta penduduknya selama periode tiga hari, mengutip upaya untuk melacak infeksi yang terkait dengan wabah di sebuah bar karaoke.

"Kami melihat beberapa likuidasi panik. Banyak kegugupan," kata Wakil Presiden Senior untuk perdagangan BOK Financial, Dennis Kissler.

Kekhawatiran bahwa permintaan musim mengemudi musim panas AS akan turun setelah liburan 4 Juli juga tampaknya membebani pasar, kata Kissler.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir sekitar satu persen, sementara Indeks S&P 500 turun kurang dari satu persen. Harga gas alam AS jatuh 4,7 persen, minyak pemanas turun sekitar 8,0 persen dan bensin untuk pengiriman di New York Harbor anjlok 10,5 persen.

Presiden Konsultan Lipow Oil Associates, Andy Lipow mengatakan, jika resesi benar-benar melanda, dan mengurangi permintaan energi secara signifikan, lebih banyak ayunan liar ke sisi bawah bisa terjadi. "Pasar komoditas bisa sangat tak kenal ampun ketika Anda mengalami resesi dan pasokan melebihi permintaan," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...